dc.description.abstract | Isue gender merupakan sebuah wacana dan pergerakan untuk mencapai
kesetaraan peran, hak dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Isue gender
diangkat dari adanya perlakuan diskriminatif yang terjadi dalam konstruksi sosial
masyarakat, khususnya dalam masyarakat yang menganut sistem kekerabatan
patrilineal. Pergerakan gender ini berputar disekitar permasalahan yang umum terjadi
terhadap kaum perempuan, yaitu stereotyping, marginalisasi, subordinasi, beban
ganda, dan kekerasan. Sebagai upaya mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender
(KKG), isue yang lahir sekitar tahun 1950 – 1960 ini telah mendapatkan perhatian
khusus dari PBB, dan di Indonesia, pergerakan ini telah mendapatkan sebuah tempat
dalam konstitusi dengan adanya Inpres No. 9 Tahun 2000, oleh karena itu, yang
menjadi perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pemahaman gender
pelajar sekolah umum, dalam hal ini pada siswa-siswi SMA N 17 Medan.
Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki
oleh pelajar Sekolah Umum mengenai pemahaman gender, serta untuk
mengungkapkan berbagai kondisi gender yang telah lama tersosialisasi begitu lama
dalam sistem sosial masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif
dengan metode survei. Lokasi penelitian bertempat di SMA N 17 Medan, dengan
jumlah responden sebanyak 89 orang, dan responden merupakan siswa-siswi SMA N
17 yang aktif sekolah.
Berdasarkan perolehan data dan hasil analisa penelitian, disimpulkan bahwa
responden (70,69%) tidak mengetahui dengan baik gender sebenarnya. Hampir
keseluruhan responden (52,81%) melekatkan gender dan jenis kelamin memiliki
pengertian yang sama. Distribusi kekuasaan menurut responden dimiliki oleh laki-laki
di segala aspek kehidupan, rumah tangga (71,61%) dan juga pada keseharian
(61,76%), dan untuk kehidupan rumah tangga terdapat pembagian peran, dimana ibu
bertanggung jawab untuk membesarkan anak dan ayah pada pemenuhan kebutuhan
hidup (66,72%), walaupun kesempatan karir yang dimiliki laki-laki dan perempuan
diberikan sama (77,41). Keberanian seakan-akan merupakan hal yang absolut untuk
dimiliki laki-laki (62,69%), walaupun tidak berarti bahwa perempuan dan laki-laki
tidak memiliki kecekatan yang sama (56,01%). Beban ganda sendiri merupakan
fenomena yang terjadi dalam kehidupan responden (73,12%), berikut juga
penempatan pelaku pelecehan seksual bukan hanya pada laki-laki, akan tetapi juga
pada perempuan (51,58%). Dari hasil analisa keseluruhan data, maka penulis
menyimpulkan bahwa responden, yakni siswa-siswi SMA N 17 Medan tidak
memahami dengan baik konsep gender sebenarnya. | en_US |