Show simple item record

dc.contributor.advisorDaulay, Harmona
dc.contributor.advisorRosmiani
dc.contributor.authorWirasetya, Chandra Lee
dc.date.accessioned2022-11-25T06:13:53Z
dc.date.available2022-11-25T06:13:53Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/65263
dc.description.abstractIsue gender merupakan sebuah wacana dan pergerakan untuk mencapai kesetaraan peran, hak dan kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Isue gender diangkat dari adanya perlakuan diskriminatif yang terjadi dalam konstruksi sosial masyarakat, khususnya dalam masyarakat yang menganut sistem kekerabatan patrilineal. Pergerakan gender ini berputar disekitar permasalahan yang umum terjadi terhadap kaum perempuan, yaitu stereotyping, marginalisasi, subordinasi, beban ganda, dan kekerasan. Sebagai upaya mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender (KKG), isue yang lahir sekitar tahun 1950 – 1960 ini telah mendapatkan perhatian khusus dari PBB, dan di Indonesia, pergerakan ini telah mendapatkan sebuah tempat dalam konstitusi dengan adanya Inpres No. 9 Tahun 2000, oleh karena itu, yang menjadi perumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pemahaman gender pelajar sekolah umum, dalam hal ini pada siswa-siswi SMA N 17 Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki oleh pelajar Sekolah Umum mengenai pemahaman gender, serta untuk mengungkapkan berbagai kondisi gender yang telah lama tersosialisasi begitu lama dalam sistem sosial masyarakat. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif dengan metode survei. Lokasi penelitian bertempat di SMA N 17 Medan, dengan jumlah responden sebanyak 89 orang, dan responden merupakan siswa-siswi SMA N 17 yang aktif sekolah. Berdasarkan perolehan data dan hasil analisa penelitian, disimpulkan bahwa responden (70,69%) tidak mengetahui dengan baik gender sebenarnya. Hampir keseluruhan responden (52,81%) melekatkan gender dan jenis kelamin memiliki pengertian yang sama. Distribusi kekuasaan menurut responden dimiliki oleh laki-laki di segala aspek kehidupan, rumah tangga (71,61%) dan juga pada keseharian (61,76%), dan untuk kehidupan rumah tangga terdapat pembagian peran, dimana ibu bertanggung jawab untuk membesarkan anak dan ayah pada pemenuhan kebutuhan hidup (66,72%), walaupun kesempatan karir yang dimiliki laki-laki dan perempuan diberikan sama (77,41). Keberanian seakan-akan merupakan hal yang absolut untuk dimiliki laki-laki (62,69%), walaupun tidak berarti bahwa perempuan dan laki-laki tidak memiliki kecekatan yang sama (56,01%). Beban ganda sendiri merupakan fenomena yang terjadi dalam kehidupan responden (73,12%), berikut juga penempatan pelaku pelecehan seksual bukan hanya pada laki-laki, akan tetapi juga pada perempuan (51,58%). Dari hasil analisa keseluruhan data, maka penulis menyimpulkan bahwa responden, yakni siswa-siswi SMA N 17 Medan tidak memahami dengan baik konsep gender sebenarnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePemahaman Gender Pada Siswa-siswi Sekolah Umum (Studi Deskriptif Pada Siswa-siswi SMA N 17 Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM030901014
dc.identifier.nidnNIDN0026026003
dc.identifier.nidnNIDN0011076901
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages119en_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record