dc.description.abstract | Rufaqa adalah gerakan sosial sekaligus merupakan sekelompok muslim
yang lahir untuk mengbendung meluasnya pengaruh kehidupan moderen yang
berkiblat kepada peradaban barat yang sekuler dan materialistik serta individualis,
hal ini setidaknya dibuktikan dari ungkapan pemimpin tertinggi Rufaqa, Ashaari
Muhammad yang mengaku prihatin dengan kondisi umat Islam yang jauh dari
nilai-nilai Islam tetapi dekat dengan nilai-nilai barat (Arifin.dkk,1996:121). Dan
akhirnya Rufaqa mampu membangun eksistensi diri sebagai komunitas Islamiyah
di tengah pengaruh kemoderenan dengan tidak meninggalkan nilai keislaman.
Rufaqa melihat adanya suatu bahaya dari kemungkinan terpuruknya
ekonomi kaum muslim yang belum maksimal dengan adanya system ekonomi
kapitalis yang sangat menggurita. Oleh sebab itu, Rufaqa memacu orang-orang di
dalamnya untuk mampu bersaing dalam bidang ekonomi dunia secara sehat dan
menanamkan etos kerja di antara anggotanya bahwa berekonomi itu sebagai
bagian dari ibadah. Akhirnya Rufaqa mampu membangun sebuah komunitas
keislaman yang memiliki etos kerja tinggi serta mempu pula membangun sebuah
konglomerasi ekonomi yang bersifat koperatif. Dengan demikian, fakta
membuktikan jika secara mayoritas terdapat suatu prasangka negatif atau menurut
Qodri Azizy (2004:24) adanya kontradiktif antara semangat ajaran Islam dengan
realita umatnya, yang menganggap bahwa orang-orang Islam sebagai umat
pemalas yang tidak mungkin dapat bersaing dengan orang-orang diluarnya tidak
berlaku bagi komunitas Rufaqa.
Dengan ini, komunitas Rufaqa yang diprakarsai oleh Ashaari Muhammad
dapat dilihat sebagai “perlawanan” akan prasangka negatif terhadap sebagian
umat Islam terutama dijabarkan melalui pembinaan-pembinaan mentalitas
keagamaan dan tentu saja pada perbaikan tingkat kehidupan serta perekonomian
orang-orangnya. “Perlawanan” Rufaqa akan prasangka negatif tersebut terlihat
juga dari sejumlah gagasan dan konsep yang dilontarkan oleh satu-satunya
pemimpin tertinggi Rufaqa yaitu Ashaari Muhammad yang menolak setiap
konsep yang berasal dari barat seperti kapitalisme. Dan untuk menunjukkan
bahwa orang-orang Islam itu tidak lebih inferior dibanding bangsa-bangsa barat,
Rufaqa menyodorkan alternative konseptual yang digali dari ajaran Islam baik
tentang konsep sosial, pendidikan terutama lagi konsep ekonomi. Dan lebih tegas
lagi “perlawanan” Rufaqa dalam konsep ekonomi dijabarkan melalui sistem baru
dalam ekonomi yaitu sistem ekonomi menurut kehendak Tuhan. Hal ini sekaligus
menjadi alternatif ideal yang sesuai dengan gagasan utopis komunitas ini dimana
keberhasilan mereka dalam menumbuhkembangkan identitas komunitasnya
sebagai suatu komunitas muslim yang akan melakukan suatu “perlawanan” yang
tercermin dalam aktivitas ekonomi dengan tidak sedikit pun meninggalkan nilainilai religiusitas keislaman yang dirangkum dalam sistem ekonomi menurut
kehendak Tuhan. | en_US |