Show simple item record

dc.contributor.advisorManurung, Ria
dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorSiregar, Romaito Fitriana
dc.date.accessioned2022-11-28T06:38:28Z
dc.date.available2022-11-28T06:38:28Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/66338
dc.description.abstractPenulisan skripsi yang berjudul “Analisis Posisi Buruh Perempuan Dalam Lingkungan Kerja” studi kasus pada CV. Madani Anugrah Semesta, jalan M. Nawi Harahap Simpang Limun Medan. Latar belakang dari penelitian ini adalah karena banyaknya kasus ketimpangan gender bagi perempuan dalam lingkungan kerja perusahaan. Buruh perempuan mengalami kondisi yang selalu ditempatkan pada posisi kerja dibagian terbawah dari buruh laki-laki dalam lingkungan kerja yang mengakibatkan ketimpangan gender. Aturan kerja yang membedakan buruh laki-laki dan buruh perempuan atas adanya hubungan kerja dengan melakukan perjanjian kerja bersama antara buruh dengan pihak perusahaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis adalah para buruh perempuan di CV. Madani Anugrah Semesta, dan yang menjadi informan adalah 8 buruh perempuan, 2 buruh laki-laki, 1 Pimpinan cabang/Manajer, 1 Direktur Utama Lembaga Advokasi Pekerja Indonesia Sumatera Utara, dan 1 Pegawai Negri dari Dinas Sosial dan Tenaga Kerja. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan catatan dari setiap kali turun ke lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa posisi perempuan dalam lingkungan kerja dianggap rendah. Buruh perempuan mengalami ketidakadilan dari pihak perusahaan dalam pemberian hak di perusahaan, yaitu buruh perempuan tidak mendapatkan peningkatan karir sedangkan laki-laki mendapatkannya, karena adanya perjanjian kerja bersama yang disepakati oleh buruh dan pihak perusahaan. Sulitnya kondisi sosial ekonomi buruh perempuan yang membuat mereka tetap menerima, dan bertahan atas perbedaan ketidakadilan bagi buruh perempuan yang terjadi dalam perusahaan. Respon ataupun sikap buruh perempuan hanya dapat menerima dengan terpaksa atas adanya perlakuan yang tidak adil dalam lingkungan kerja. Ketergantungan yang terjadi antara buruh dan pihak perusahaan untuk mencapai tujuan yang maksimal. Buruh perempuan memiliki tenaga untuk bekerja dan pengusaha memiliki modal (uang) untuk mempekerjakan buruh atas kekuasaannya. Buruh perempuan tidak mendapatkan peningkatan jenjang karir, prestasi kerja, dan tidak mendapatkan cuti haid, cuti hamil, serta dilarang menikah yang aturan ini yang sudah disepakati buruh perempuan dari awal bekerja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleAnalisis Posisi Buruh Perempuan dalam Lingkungan Kerja (Studi Kasus Pada CV. Madani Anugrah Semesta, Jalan. M.Nawi Harahap Simpang Limun, Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM070901020
dc.identifier.nidnNIDN0003126204
dc.identifier.nidnNIDN0018036602
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages102en_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record