Perbandingan Gangguan Kognitif pada Lanjut Usia yang Menderita Diabetes Melitus dan yang Tidak Menderita Diabetes Melitus
View/ Open
Date
2012Author
Tiji, Wijaya Taufik
Advisor(s)
Effe, Elmeida
Lindarto, Dharma
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang: Demensia merupakan penyakit yang paling sering ditemukan dan paling
merusak pada orang tua. Hampir 4,6 juta kasus barn ditemuk:an setiap tahunnya dan
ditemukan dalam jumlah yang dua kali lipat setiap 20 tahunnya dan diperkirakan ada 81, 1
juta penderita pada tahun 2040. Pada penelitian Luchsinger dan kawan-kawan didapatkan
bahwa diabetes melitus memiliki kecenderungan risiko yang meningkat pada sampel yang
non amnestik hendaya kognitif ringan. Risiko hendaya kognitif ringan yang diakibatkan oleh
diabetes melitus adalah 8,8% untuk: keseluruhan sampel dan lebih tinggi pada penduduk:
Afrika-Amerika yaitu 8,4 % dan penduduk Hispanikl 1,0 % dibandingkan dengan penduduk
kulit putih yang Non Hispanik 4,6 % yang mencerminkan prevalensi diabetes melitus pada
minoritas populasi di Amerika Serikat.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Tempat penelitian : Poliklinik
Geriatri, Poliklinik Endokrin SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP.H.Adam Malik Medan dan
Poliklinik Lions Club Medan Kota jl. Kampung Anggrung gang Pekong no. IO Medan. Waktu
Penelitian Februari 2011 sampai Mei 2011. Setiap pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi diikutsertakan dalam penelitian akan dilakukan pemeriksaan kadar gula darah
sewaktu yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar gula darah puasa pada
keesokan harinya dan pada hari yang sama juga pasien akan dilakukan pemeriksaan
wawancara psikiatrik. Semua data yang terkumpul akan dianalisa lebih lanjut.
Basil : dari 124 orang sampel yang didapat, terdapat 38 sampel (30,6%) dengan interpretasi
MMSE yang normal, 24 sampel ( 19,4%) dengan interpretasi probable gangguan kognitif dan
62 sampel ( 50%) yang memiliki interpretasi definite gangguan kognitif. Dengan analisa chi
square dijumpai sebanyak 38 orang yang memiliki interpretasi skor MMSE yang normal
terdiri dari 73,7 % laki-laki dan 26,3% perempuan. dari 24 sampel kelompok interpretasi
skor MMSE, probable gangguan kognitif dijumpai 41,7% laki-laki dan 52,3% perempuan
dan dari 62 sampel yang definite gangguan kognitif dijumpai 38,7% laki-laki dan 61,3%
perempuan dengan angka signifikansi 0,002 ( p < 0,05). Dengan analisa Kolmogorov-
Smirnov dapat dilihat bahwa terdapat 30 sampel atau 24,19% sampel yang tidak menderita
diabetes melitus yang memiliki interpretasi MMSE probable gangguan kognitif dan 27
sampel atau 21,77% sampel yang menderita diabetes melitus yangjuga memiliki interpretasi
MMSE,probable gangguan kognitif dengan angka signifikansi 0,269 (p > 0,05).
Kesimpulan : Pada penelitian diperoleh bahwa pada orangtua lanjut usia dapat mengalami
hendaya kognitif ringan dan diabetes melitus memiliki peranan dalam kejadian hendaya
kognitif ringan pada orangtua lanjut usia
Collections
- Master Theses [159]