Potensi Konflik antara Peternak Babi dengan Masyarakat Sekitar Daerah Simalingkar B di Medan (Studi Kasus di daerah Gang Maju III Lingkungan X Simalingkar B,Kwala Bekala, Medan)
View/ Open
Date
2015Author
Riyansyah, Muhammad Ridho
Advisor(s)
Simanihuruk, Muba
Metadata
Show full item recordAbstract
Penulisan skripsi yang berjudul “Potensi Konflik Antara Peternak Babi
Dengan Masyrakat Sekitar Daerah Simalingkar B di Medan (Studi Deskriftif di
Daerah Gang Maju III Lingkungan X Simalingkar B,Kwala Bekala, Medan),
berawal dari ketertarikan penulis terhadap adanya kemajemukan yang merupakan
kekayaan bangsa Indonesia, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya
potensi konflik di masyrakat. Salah satunya adalah Kota Medan Kota Medan
adalah salah satu dari beberapa kota besar yang ada diIndonesia. Masyarakat kota
Medan yang terdiri dari berbagai etnis, suku bangsa dan agama dapat hidup rukun.
Masyarakat ini mencerminkan kondisi masyarakat Indonesia yang plural dan
memiliki keanekaragaman budaya. Mereka juga hidup seperti halnya masyarakat
lainnya dengan saling ketergantungan, saling menghargai dan menghormati,
saling menjaga keharmonisan satu dengan yang lain.
Dengan beragamnya masyarakat kota Medan, mustahil tidak ada konflik
dikota Medan. Apalagi konflik yang berhubungan dengan masalah perbedaan
kepentingan. Di kota Medan banyak masyarakat yang mengandalkan hidup dalam
sektor peternakan. Baik peternakan hewan berkaki dua maupun hewan berkaki
empat. Peternakan itu sendiri banyak terdapat di pinggiran kota Medan.
Peternakan yang terdapat dikota Medan sendiri tidak jarang dapat menimbulkan
permasalahan yang dapat memicu potensi konflik dikalangan masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Adapun yang
menjadi unit analisa dan informan dalam penelitian ini adalah masyarakat di
sekitra peternakan babi serta tokoh agama yang merupakan warga Gang Maju
Kelurahan Kwala Bekala. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan datadata
yang didapat dari hasil observasi, wawancara mendalam, dan
diinterpretasikan berdasarkan dukungan kajian pustaka sehingga dapat diambil
suatu kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi konflik antara peternak babi
dan masyarakat sekitar di Kelurahan Kwala Bekala muncul karena adanya
keresahan di masyrakat terhadap peternakan babi yang berada di dekat
pemukimam warga. Potensi konflik yang terjadi di sebabkan oleh beberapa factor
diantaranya aoma bau yang disebabkan limbah kotoran babi yang menumpuk
dikandang sehingga menyebarkan aroma yang sangat menyengat serta pakan yang
diperuntukkan untuk ternak babi mempunyai aroma yang dapat menimbulkan
polusi udara. Pencemaran air sungai yang di sebabkan oleh pembuangan limbah
kotoran ternak kedalam sungai membuat air sungai Kwala tidak dapat
dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain itu factor yang mempengaruhi potnesi konflik adalah kerusakan
ekosistem air sungai yang disebabkan kurangnya kesadaran para peternak babi
akan kelestarian lingkungan , para peternak babi menggunakan cairan kimia untuk
membersihkan kandang babi miliknya, serta membuang limbah hasil
permbersihan kandang babi ke aliran sungai. Hal ini menyebabkan matinya ikanikan
dilaut akibat cairan kimia yang digunakan oleh para peternak tersebut.
Collections
- Undergraduate Theses [939]