Pengukuran Penyusutan Massa Biji Kopi setelah Penggongsengan Berbasis Mikrokontroller Atmega8 dengan Tampilan LCD
Abstract
Coffee beans are one of the most traded commodities in the global era
today. Coffee beans produced more than 70 tropical countries, one of them is
Indonesia. Coffee is one type of plantation crop that has long cultivated in Sumatra,
because it has a high economic value and has an important role for economic
growth. In the processing of coffee powder on processed coffee industry is better
than farmers. The key to the processing of ground coffee is roasting. One of the
obstacles that caused the low quality of coffee beans processed farmers one of them
caused by the use of wok as roasting medium is considered less effective due to
uneven heat pan and the absence of controlling the mass and temperature in manual
roasting resulting in excess heat causing heat distribution in coffee beans uneven
and coffee beans more quickly blackened. Therefore, it is necessary to monitor for
the mass and temperature of coffee beans at the roasting tool to know the mass
changes after done roasting at a certain temperature. Because, after done roasting
coffee beans will experience depreciation. This system is expected to provide
solutions to problems in the processing of coffee beans to farmers. Biji kopi merupakan salah satu komoditas yang banyak diperdagangkan di
era global saat ini. Biji kopi dihasilkan lebih dari 70 negara tropis, salah satunya
adalah Indonesia. Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah
lama dibudidayakan di Sumatera, karena memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi serta memiliki peran yang penting bagi pertumbuhan perekonomian. Dalam
pengolahan kopi bubuk pada olahan kopi industri lebih baik daripada petani. Kunci
dari pengolahan kopi bubuk adalah penyangraian. Salah satu kendala yang
menyebabkan rendahnya mutu biji kopi olahan petani salah satunya disebabkan
oleh penggunaan wajan sebagai media penyangraian dinilai kurang efektif
dikarenakan panas wajan yang tidak merata dan tidak adanya pengontrolan massa
dan suhu dalam penyangraian manual akibatnya terjadi panas berlebih yang
menyebabkan distribusi panas pada biji kopi tidak merata dan biji kopi lebih cepat
menghitam. Oleh sebab itu, diperlukan suatu monitoring untuk massa biji kopi dan
suhu pada alat penyangraiannya tersebut untuk mengetahui perubahan massa
setelah dilakukan penyangraian pada suhu tertentu. Sebab, setelah dilakukan
penyangraian biji kopi tersebut akan mengalami penyusutan. Sistem ini diharapkan
mampu memberikan solusi terhadap masalah dalam pengolahan biji kopi pada
petani.