Alat Ukur Volume Biji Kopi Sebelum dan Sesudah Penggongsengan Berbasis Mikrokontroler At Mega 328p

Abstract

Coffee beans are one of the most traded commodities in the global era today. ICO (2015) shows the growth of coffee drinkers in Indonesia is growing rapidly, more than the world growth, which is 8% for the growth of Indonesian coffee drinkers while the world coffee drinkers growth only reaches 6%. Currently, the increase of coffee production in Indonesia is still hampered by the low quality of coffee beans produced that affect the development of the final production of coffee. This is due to improper post-harvest handling. In addition the equipment / machine specifications used can also affect each stage of processing of coffee beans. The author tries to design and make a tool to measure the volume of coffee beans before and after the rip-off. Volume Measuring Tool on Coffee Beans Before and After Microcontroller Based Matching AT MEGA328p This serves to measure the volume of coffee beans before and after penggongsengan. This tool was created to maintain the credibility of the volume of coffee beans before and after the rolling so that the measured volume yields an accurate value. This volume of coffee beans using ultrasonic sensors. The workings of ultrasonic sensors detect the empty space of a tube or container filled with coffee beans. Then the data obtained from the ultrasonic sensor readings sent to the microcontroller AT MEGA328p and will be displayed through the LCD display. Testing this tool using 2 kg or 3.56 liters of coffee beans sample, while the amount of coffee beans shrinkage after 30 minutes of penggongsengan process of 0.05 Liter. Depreciation occurs due to reduced water content in coffee beans that are affected by the temperature during the process of drying.

Biji kopi merupakan salah satu komoditas yang banyak diperdagangkan di era global saat ini. ICO (2015) menunjukkan pertumbuhan peminum kopi di Indonesia berkembang pesat, lebih daripada pertumbuhan dunia, yaitu 8% untuk pertumbuhan peminum kopi Indonesia sedangkan pertumbuhan peminum kopi dunia hanya mencapai 6% . Saat ini, peningkatan produksi kopi di Indonesia masih terhambat oleh rendahnya mutu biji kopi yang dihasilkan sehingga mempengaruhi pengembangan produksi akhir kopi. Hal ini disebabkan, karena penanganan pasca panen yang tidak tepat. Selain itu spesifikasi alat/mesin yang digunakan juga dapat mempengaruhi setiap tahapan pengolahan biji kopi. Penulis mencoba untuk merancang dan membuat sebuah alat untuk mengukur volume biji kopi sebelum dan sesudah penggosengan. Alat Ukur Volume pada Biji Kopi Sebelum dan Sesudah Penggongsengan Berbasis Mikrokontroller AT MEGA328p ini berfungsi mengukur volume biji kopi sebelum dan sesudah penggongsengan. Alat ini diciptakan bertujuan untuk menjaga kredibilitas volume biji kopi sebelum dan sesudah penggongsengan sehingga volume yang diukur menghasilkan nilai yang akurat. Alat ukur volume biji kopi ini menggunakan sensor ultrasonic. Cara kerja sensor ultrasonic mendeteksi adanya ruang kosong dari tabung atau wadah yang diisi biji kopi. Lalu data yang didapat dari pembacaan sensor ultrasonic dikirim ke mikrokontroller AT MEGA328p dan akan ditampilkan melalui tampilan LCD. Pengujian alat ini menggunakan 2 kg atau 3,56 liter sampel biji kopi, sedangkan jumlah penyusutan biji kopi sesudah 30 menit proses penggongsengan sebesar 0,05 Liter. Penyusutan terjadi karena berkurangnya kandungan air pada biji kopi yang dipengaruhi oleh temperature pada saat proses penggongsengan.