Style in Speech Sound of Count Dracula, the Leading Character in Hotel Transylvania – 2
View/ Open
Date
2018Author
Lubis, Donal Fernado
Advisor(s)
Hanafiah, Ridwan
Sembiring, Matius C A
Metadata
Show full item recordAbstract
Speech styles reflect personal characters through particular ways in conveying
utterances, and this has to be the main concern of a voice cast in a film. Count
Dracula character in the animation film, ‘Hotel Transylvania – 2’, cast by Adam
Sandler performs varieties of styles in his speech to reinforce the existence of the
main character. The styles were pointed out through research in phonetic studies
to figure out the influences of sounds produced to the styles performed by the
character. The analysis involved PRAAT, software specially used in doing
acoustic phonetic research. One hundred thirty three of 243 utterances (55%) from
the film script were chosen to represent the data. By digital converter, the voice of
Count Dracula was taken from the film, converted it into wave files to get better
quality of recording. The method of data analysis is through descriptive
qualitative combining two fundamental studies, Leech’s theories on stylistic and
phonetic approaches by Collins and Mess, and applied them through analysis. By
focusing on the stylistic elements in phonetic level, it was found that the glottal
settings in voice production proved that the voice cast involved several phonations
in consolidating the character Count Dracula with the scenes. Modal voice, harsh
voice, and falsetto voice accompanied the speech style, and these acoustic effects
were analyzed and measured. Each phonation is characterized by certain ranges of
intensity and pitch and their particular frequency of modulation. An important
finding here is how fricative voices are not under the influence of glottal setting
for its distant place of articulation from glottis. In segmental analysis, there were
distinguished pronunciations in articulating the consonants and vowels that
associated the voice cast to a typical accent of Indo-European, viewed and
compared by the General American English, where the acoustic features of [], [r],
[], [], [n̪], and several vowels such as // and /e/ deviated from their conventions
in articulation. In phonological schemes, alliterations, consonance, assonance,
both lexical and non-lexical onomatopoeia were found in the songs sung in the
film, as well as in the script setting. These features perform how a film is meant
linguistically and describe style effects in film script composition. Gaya berbicara menggambarkan karakter pribadi melalui cara-cara tertentu
dalam menyampaikan ujaran-ujaran, dan hal ini menjadi perhatian penting bagi
seorang pengisi suara dalam sebuah film. Karakter Pangeran Drakula dalam
film ‘Hotel Transylvania – 2’, yang diperankan oleh Adam Sandler
menampilkan berbagai gaya berbicara untuk memperkuat eksistensinya sebagai
tokoh utama. Berbagai gaya tersebut ditonjolkan melalui penelitian dalam
kajian Fonetik untuk menampilkan pengaruh suara-suara yang dihasilkan
terhadap gaya-gaya yang ditampilkan oleh tokoh tersebut. Analisa melibatkan
penggunaan PRAAT, perangkat lunak yang khusus digunakan dalam penelitian
Fonetik Akustik. Seratus tiga puluh tiga dari 243 ujaran(55%) dari skrip film
dipilih untuk mewakili data. Melalui konversi digital, Suara Pangeran Drakula
diambil dari film, mengubahnya kedalam file ‘wave’ untuk mendapatkan
kualitas rekaman yang yang lebih baik. Metode analisa data melalui kualitatif
deskriptif dengan menggabungkan dua kajian dasar, teori-teori Stylistik Leech
dan pendekatan fonetik Collins dan Mess, dan menerapkannya kedalam analisis.
Dengan memfokuskan elemen-elemen stylistik pada tingkat fonetik, ditemukan
bahwa pengaturan bunyi suara dalam produksi suara membuktikan bahwa
pengisi suara melibatkan beberapa fonasi untuk memperkuat karakter Drakula
dengan adegan-adegan di film. Suara asal, suara parau, dan suara falset
mengiringi gaya berbicara, dan efek-efek akustik tersebut dianalisa dan diukur.
Masing-masing fonasi di ciri-khaskan oleh jangkauan intensitas dan pitch dan
frekuensi modulasi. Sebuah temuan penting disini adalah bagaimana suara
frikatif tidak berada dibawah pengaruh pengaturan glotis oleh karena jarak dari
tempat artikulasi yang jauh dari glottis. Dalam analisa segmen, terdapat
pengucapan yang berbeda dalam mengartikulasikan konsonan dan vokal yang
menghubungkan karakter pengisi suara dengan aksen Indo-Eropa, ditinjau dan
dibandingkan dengan Bahasa Inggris Amerika Umum, dimana fitur-fitur fonetis
[], [r], [], [], [n̪], dan beberapa fonem vocal seperti // dan /e/ menyimpang
dari konvensi pengucapan dalam artikulasinya. Dalam analisa skema fonologi,
aliterasi, konsonansi, asonansi, onomatope leksikal dan non-leksikal ditemukan
dalam lagu yang dinyanyikan dalam film, serta di dalam penyusunan skrip film.
Fitur-fitur ini menampilkan bagaimana sebuah film dimaknai secara
kebahasaan dan menggambarkan efek-efek gaya dalam komposisi pengusunan
skrip film.
Collections
- Master Theses [252]