Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Buah Lerak (Sapindus rarak DC) Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Saluran Akar Gigi (Penelitian InVitro)

Abstract

Inside the infected root canal can be found various kinds of bacteria in the form of biofilm. Some of these bacteria are Porphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum and Enterococcus faecalis. Irrigation in cleaning and shaping is important to eliminate the biofilm, but up until now there is no such an ideal irrigant. Sapindus rarak is one of the natural ingredients which is frequently used as cleanser and can be developed as root canal irrigant. The purpose of this research is to find the antibacterial effect of Sapindus rarak, to be used as an alternative root canal irrigant. 940 gram rarak is extracted with ethanol which result in thick extract. KHM is determined with dilution method. In the research about P.gingivalis and E.faecalis, extract is diluted into Mueller Hinton Broth (MHB) into concentrations of 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% and 1,625%. In the research about F.nucleatum, extract is diluted into concentrations of 0,5%, 0,25%, 0,125%,0,0625% until 0,0312%. Take 1 ml of each concentration, add 1 ml of bacteria suspension, vortex, incubated in 37oC, 24 hours and observe the turbidity difference compared to the control group. Next, determined KBM with Drop Plate Miles Misra method. Each group is vortexed, take 50 μl, drop to the Mueller Hinton Agar media (MHA), replicated into 4-5 petri, incubated at 37oC, 24 hours, and count the bacteria colony. The result of this research shows that ethanol extract of Sapindus rarak has antibacterial effect against P.gingivalis, F.nucleatum and E.faecalis with the value of KBM on P.gingivalis is 25%, F.nucleatum 0,25% and E.faecalis 25%. The data for calculating KHM value is not representative, therefore the value of the KHM against P.gingivalis, F.nucleatum and E.faecalis are still unknown.

Pada saluran akar yang terinfeksi terdapat berbagai jenis komunitas bakteri dalam bentuk biofilm, beberapa diantaranya adalah bakteri Porphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum dan Enterococcus faecalis. Tindakan irigasi pada cleaning and shaping diperlukan untuk membantu menghilangkan biofilm tersebut, namun sampai saat ini belum ada bahan irigasi yang ideal. Buah lerak merupakan salah satu bahan alami yang sering dipakai sebagai pembersih dan dapat dikembangkan menjadi alternatif bahan irigasi saluran akar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol buah lerak sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar gigi. 940 gram buah lerak diekstraksi dengan pelarut etanol dan diperoleh ekstrak kental. Nilai KHM ditentukan dengan metode Dilusi. Pada penelitian terhadap P.gingivalis dan E.faecalis, ekstrak diencerkan dalam Mueller Hinton Broth (MHB) sehingga diperoleh konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125% dan 1,625%. Pada penelitian terhadap F.nucleatum, bahan coba diencerkan dari konsentrasi 0,5%, 0,25%, 0,125%, 0,0625% sampai 0,0312%. Setiap konsentrasi diambil 1 ml, tambahkan 1 ml suspensi bakteri, divorteks, inkubasi 37°C, 24 jam dan dilihat perbedaan kekeruhannya dibandingkan dengan kelompok kontrol. Selanjutnya dilakukan penentuan nilai KBM dengan metode Drop Plate Miles Misra. Setiap kelompok divorteks, diambil 50 μl, teteskan ke media Mueller Hinton Agar (MHA), direplikasi 4-5 petri, inkubasi 37°C, 24 jam, dan dihitung koloni bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah lerak memiliki efek antibakteri terhadap P.gingivalis, F.nucleatum dan E.Faecalis dengan nilai KBM terhadap P.gingivalis 25%, F.nucleatum 0,25% , dan E.faecalis 25%. Data untuk menghitung nilai KHM tidak representatif sehingga nilai KHM ekstrak etanol buah lerak terhadap P.gingivalis, F.nucleatum dan E.Faecalis belum dapat diketahui.