Fungsi Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dalam Meningkatkan Ekonomi Rumah Tangga di Nagari Tanjuang Bonai Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar
Abstract
Penulisan skripsi yang berjudul “Fungsi Lembaga Simpan Pinjam
Perempuan dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Nagari Tanjuang Bonai
Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar” berawal dari ketertarikan
penulis dalam melihat Ibu-ibu di Nagari Tanjuang Bonai ikut yang ikut dalam
Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP). Simpan Pinjam Perempuan (SPP)
ini merupakan sub bagian dari Lembaga Unit Pengelola Kegiatan (UPK). Untuk
mendapatkan modal dari UPK setiap kelompok akan melalui tahap pengajuan
usulan pinjaman kelompok, evaluasi singkat usulan pinjaman oleh UPK,
verifikasi oleh tim verifikasi, dan keputusan pendanaan. Penggunaan dana
diserahkan kepada anggota kelompok sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
masing-msing anggota kelompok. Bunga pinjaman yang diserahkan kepada UPK
adalah 18 % menurun, sedangkan bunga pinjaman yang dibayarkan anggota
kepada kelompok adalah 20 % mendatar. Sisa dari dari bunga tersebut 50 %
digunakan kembali menjadi modal kelompok, 15 % untuk dana operasional
kelompok, 10 % untuk honorer pengurus, 15 % untuk seluruh anggota kelompok,
dan 10% untuk Insentif PengembalianTepat Waktu (IPTW).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kuantitatif
dengan menggunakan metode penelitian eksplanasi survei. Format eksplanasi
dimaksud untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel terhadap populasi atau
menjelaskan hubungan, perbedaan atau pengaruh satu variabel dengan vaiabel
lainnya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner
kepada anggota kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP), observasi dan
wawancara kepada pihak Lembaga Simpan Pinjam Perempuan. Dalam hal ini
peneliti mengambil sampel anggota kelompok SPP sebanyak 77 orang responden.
Data-data yang didapatkan melalui angket ditabulasikan, kemudian
dihitung melalui analisis kuantitatif. Pada analisis kuantitatif diketahui bahwa
penggunaan dana dari UPK oleh anggota Simpan Pinjam Perempuan (SPP), 48,5
% responden yang menggunakannya untuk modal usaha, 35,5 % responden
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan harian, 10 % responden
menggunakannya untuk biaya pendidikan anak, dan 6% responden
menggunakannya untuk membeli perabotan rumah tangga.
Dana yang digunakan untuk modal usaha inilah yang akan meningkatkan
ekonomi keluarga di Nagari Tanjuang Bonai, karena keuntungan yang diperoleh
dari hasil usaha akan menambah pendapatan keluarga, sedangkan dana yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian dan membeli perabotan rumah
tangga merupakan dana yang tidak berkembang dan nilainya akan terus
berkurang, kondisi ekonomi keluarga tidak akan meningkat bahkan pandapatan
keluarga akan cenderung menurun karena penghasilan keluarga dikurangi untuk
biaya angsuran utang ke Lembaga Simpan Pinjam Perempuan (SPP).
Collections
- Undergraduate Theses [939]