dc.description.abstract | Untuk dapat mempertahankan eksistensinya setiap organisasi/instansi
harus membuat manajemen yang baik. Sebagian besar kegagalan dalam mencapai
tujuannya biasanya disebabkan karena suatu organisasi/instansi tersebut tidak
konsisten dalam menjalankan operasinya. Ditambah lagi dengan kurangnya
tenaga professional di dalam organisasi/instansi tersebut. Hal ini menuntut adanya
efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional organisasinya.
Semakin berkembangnya organisasi yang diikuti dengan semakin
kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga
mendorong suatu organisasi untuk membentuk sistem pengendalian intern.
Pengendalian intern adalah langkah-langkah yang diambil suatu organisasi
guna memastikan keandalan data akuntansinya, melindungi aset-asetnya
dari pencurian dan penyalahgunaan, meyakinkan bahwa para karyawan
mengikuti kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur organisasi, dan
mengevaluasi kinerja para karyawan, departemen, divisi, dan organisasi
secara keseluruhan” ( Simamora 2000:44 ).
Kas adalah alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk
pelunasan hutang, dan dapat diterima sebagai setoran dengan jumlah sebesar nilai
nominalnya, juga simpanan atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.
Kas sangat penting artinya karena, menggambarkan daya beli dan dapat ditransfer
segera dalam perekonomian pasar kepada setiap individu dan organisasi dalam
memperoleh barang dan jasa yang diperlukan. Kas juga menjadi begitu penting karena suatu organisasi/instansi harus mempertahankan posisi liquiditas yang
memadai, yakni mereka harus memiliki sejumlah uang yang mencukupi untuk
membayar kewajiban pada saat jatuh tempo agar entitas bersangkutan dapat
beroperasi.
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat perlu melakukan
pengawasan internal. Salah satu pengawasan internal yang perlu dilakukan adalah
pengawasan terhadap kas. Kas adalah salah satu unsur aktiva yang paling penting
karena kas merupakan alat pembayaran yang bebas dan siap digunakan untuk
membiayai kegiatan operasional organisasi. Manajemen bertanggung jawab atas
penerimaan dan pengeluaran kas. Dalam hal penerimaan kas, terdapat sumber
penerimaan yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari
piutang. Sedangkan untuk pengeluaran kas dapat dilakukan melalui dua cara yaitu
dengan menggunakan cek dan uang tunai. Hampir setiap transaksi organisasi
dengan pihak luar menggunakan kas. Oleh karena itu kas mempunyai sifat mudah
dipindahtangankan dan tidak dapat dibuktikan pemiliknya, maka uang kas yang
keluar akan mudah disalahgunakan. Melihat keadaan kas yang demikian beresiko,
maka sangat penting dibuatkan suatu pengawasan terhadap kas dalam aktifitas
organisasi/instansi. Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas begitu besar peran
pengawasan intern atas kas suatu organisasi/instansi, maka penulis tertarik untuk
mengambil judul dalam tugas akhir yang berjudul “Sistem Pengendalian Intern
Kas Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara” | en_US |