Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.authorSitorus, Firda Melda Yunita
dc.date.accessioned2022-12-03T07:04:46Z
dc.date.available2022-12-03T07:04:46Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/69340
dc.description.abstractPenulisan skripsi dengan judul “Proses Mediasi Pada Penyelesaian Konflik Pertanahan (Studi Kasus pada Konflik Pertanahan PT. Nusa Pusaka Kencana Bahilang dengan Masyarakat Desa Penggalian di Kabupaten Serdang Bedagai)” ini bertujuan untuk melihat bagaimana proses mediasi yang dilakukan dalam menyelesaikan konflik pertanahan yang terjadi antara PT. Nusa Pusaka Kencana Bahilang dengan Masyarakat Desa Penggalian di Kabupaten Serdang Bedagai dan siapa saja aktor yang terlibat dalam proses mediasi tersebut. Tim Mediasi yang bertindak sebagai pihak ketiga dalam hal tersebut dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Mediasi sebagai alternatif penyelesaian konflik pertanahan merupakan suatu upaya untuk mencapai resolusi konflik. Tim mediasi sebagai pihak ketiga dituntut untuk bersikap netral dan menjadi pengatur strategi dalam proses mediasi. Setiap aktor yang berperan dalam proses mediasi merupakan tumpuan dalam rangka mencari solusi atau kesepakatan dalam mengatasi konflik pertanahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, serta studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisis dan informan dalam penelitian ini adalah setiap pihak yang terlibat dalam proses mediasi, seperti: Masyarakat Desa Penggalian, Pihak PT. Nusa Pusaka Kencana Bahilang dan Tim Mediasi. Interpretasi data dilakukan dengan mengolah data yang didapatkan dari catatan maupun hasil wawancara yang dilakukan di lapangan. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa proses mediasi berjalan buntu karena masyarakat meragukan kenetralan tim mediasi yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Tim mediasi yang anggotanya tidak berasal dari multi elemen juga menjadi kekurangan dari pembentukan tim mediasi tersebut. Para aktor mediasi menjalankan peran sesuai dengan kedudukan mereka masing-masing selama proses mediasi. Hubungan antara tim mediasi, masyarakat, dan pihak perusahaan dalam hal ini juga hanya terjadi di dalam forum mediasi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectProses Mediasien_US
dc.subjectKonflik Pertanahanen_US
dc.subjectAktor Mediasien_US
dc.titleProses Mediasi pada Penyelesaian Konflik Pertanahan (Studi Kasus Pada PT. Nusa Pusaka Kencana Bahilang dengan Masyarakat Desa Penggalian di Kabupaten Serdang Bedagai)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM110901015
dc.identifier.nidnNIDN0025056802
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages109 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record