Uji Aktivitas Antioksidan Dan Antiinflamasi Ekstrak Etanol Buah Asam Kandis (Garcinia xanthochymus Hook.f. ex T. Anderson) Terhadap Tikus Putih Jantan

Abstract

Free radicals are a molecule or atom that has one or more unpaired electrons. The role of antioxidants is very important in neutralizing free radicals that can cause cell damage and also damage biomolecules in the body that can eventually trigger the occurrence of degenerative diseases such as inflammation. Kandis Acid Fruit (Garcinia xanthocymus Hook.f.ex.T. Anderson) is one of the plants that grows in West Sumatra is used as a treatment of gingivitis. The fruit of kandis acid has biological and pharmacological activity which is efficacious as anti-inflammatory and antioxidant. The purpose of this study was to determine the antioxidant and antiinflammatory activity of ethanol extract of kandis acid fruit. The ethanol extract of the fruit of kandis acid is obtained by maceration process. Test of antioxidant activity performed by using scavenging effect of DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) on 6 groups with different concentrations of the extract solution, namely 10, 20, 30, 40, 50 μg/ml and blank groups. Test of antiinflammatory activity determined by three method, that is paw edema to see activity of the ethanolum extract of asam kandis fruit in restraining the edema volume formed, grauloma cotton pellet to count granuloma formed, and calculate the total number of leucocytes and differential leucocytes. Anti-inflammatory activity test carried out on animals test divided into 5 groups with each group 6 white male rats. The test of preparation are a suspension of ethanol extract of asam kandis fruit with various doses of 200, 400, 800 mg/kg. Negative control group is suspension Na CMC 1% and a positive control is Natrium diklofenac 2,25 mg/kg. Result of antioxidant activity of ethanol extract of kandis acid fruit with IC50 <50 μg / ml IC50 = 22,73 μg / ml and antiinflammatory activity at dose 800 mg/kg, which is find the significantly different to negative control group and not signifficanly different to the positive control group.

Radikal bebas merupakan suatu molekul atau atom yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Peranan antioksidan sangat penting dalam menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan juga merusak biomolekul didalam tubuh yang akhirnya dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif salah satunya inflamasi. Buah Asam Kandis (Garcinia xanthocymus Hook.f. ex T. Anderson) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di Sumatera Barat digunakan sebagai pengobatan radang gusi. Buah asam kandis memiliki aktivitas biologis dan farmakologis yang berkhasiat sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antiinflamasi dari ekstrak etanol buah asam kandis. Ekstrak etanol buah asam kandis diperoleh melalui proses maserasi. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode pemerangkapan radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) pada 6 kelompok uji dengan konsentrasi larutan ekstrak yaitu 10, 20, 30, 40, 50 μg/ml dan blanko. Aktivitas antioksidan diketahui dari nilai IC50 yang diperoleh. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan 3 metode, yaitu paw edema untuk melihat kemampuan ekstrak etanol buah asam kandis dalam menghambat volume udema yang terbentuk, menghitung berat jaringan granular yang terbentuk dengan metoda pelet kapas granuloma, dan menghitung total dan diferensial leukosit. Uji aktivitas antiinflamasi dilakukan terhadap hewan uji yang dibagi atas 5 kelompok dengan masing-masing berjumlah 6 ekor tikus putih jantan. Sediaan uji yang diberikan adalah suspensi ekstrak etanol buah asam kandis dengan dosis yaitu 200, 400, 800 mg/kg. Kelompok kontrol negatif suspensi Na CMC dan kontrol positif natrium diklofenak 2,25 mg/kg. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah asam kandis dengan IC50 <50 μg/ml yaitu IC50= 22,73 μg/ml dan memiliki aktivitas antiinflamasi pada dosis 800 mg/kg, pada dosis tersebut aktivitas antiinflamasi yang menunjukan perbedaan dengan kelompok kontrol negatif dan tidak berbeda secara signifikan terhadap kelompok kontrol positif.