Evaluasi Penggunaan Warfarin Oral Dengan Penentuan Frekuensi Pemeriksaan Dan Nilai International Normalized Ratio (INR) Pada Pasien Jantung Di Pusat Jantung Terpadu RSUP H. Adam Malik
View/ Open
Date
2017Author
Pertiwi, Dewi
Advisor(s)
Suwarso, Edy
Manik, Parlindungan
Metadata
Show full item recordAbstract
Bleeding is a common problem in guideline of cardiovascular disease. Bleeding can also occur due to regularly used some of drugs, such as anticoagulant, antiplatelet and NSAID. The purpose of this research is to evaluated or warfarin oral used by value and frequency of INR.
This research is a case study control, the data of medical record’s patient who get warfarin analysed and evaluated by ANOVA. The research does in Pusat Jantung Terpadu RSUP H. Adam Malik and it is retrospective evaluation.
The sample in this research use formula of Slovin are 90 patient. Experiment with 90 patient, percentage of patient who never get INR checked in laboratory is 18,89%, once get INR checked is 32,2%, checked a time in three month is 8,89%, checked every month is 5,56% and unregularly INR checked is 34,44%. Patient checked every month is the best frequency in INR result and have significant different than the group who never checked.
Percentage of patient based on cardiovascular diagnosis are CHF 31,11 %, CAD 8,89 %, CHF + CAD 16,67 %, post AVR 1,11 %, HHD 4,44 %, CHF + HHD 14,44 %, AF 15,56 % and post MVR 7,78 % . There is one patient post AVR (1,11 %) get bleeding. But, because the patient checked INR regularly every month, so the bleeding can solved. Perdarahan merupakan masalah yang seringkali terjadi pada tata laksana kasus penyakit jantung dan pembuluh darah. Penggunaan secara rutin obat-obat seperti antikoagulan, antiplatelet dan NSAID dapat menyebabkan perdarahan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penggunaan antikoagulan oral yaitu warfarin dengan melihat frekuensi pemeriksaan dan nilai INR.
Penelitian ini adalah penelitian klinis dengan rancangan studi case study control. Data yang diperoleh dari rekam medis pasien jantung yang mendapatkan terapi warfarin dianalisis dan dievaluasi dengan ANOVA. Penelitian dilaksanakan di Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUP H.Adam Malik secara retrospektif.
Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini disesuaikan dengan rumus Slovin yaitu 90 pasien. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 90 pasien tersebut, diperoleh persentase pasien yang tidak pernah diukur INRnya adalah 18,89%, sekali diukur INRnya adalah 32,2 %, setiap tiga bulan diukur INRnya adalah 8,89 %, setiap satu bulan diukur INRnya adalah 5,56 % dan tidak teratur diukur INRnya adalah 34,44 %. Hasil menunjukkan bahwa pemeriksaan INR tiap satu bulan merupakan frekuensi terbaik dan terlihat memiliki perbedaan secara signifikan dibanding dengan kelompok yang tidak pernah diukur INRnya.
Persentase pasien berdasarkan diagnosa kardiovaskular yaitu CHF 31,11 %; CAD 8,89 %; CHF + CAD 16,67 %; post AVR 1,11 %; HHD 4,44 %; CHF + HHD 14,44 %; AF 15,56 % dan post MVR 7,78 %. Ditemukan 1 pasien (1,11 %) mengalami perdarahan yaitu pasien yang mendapatkan tindakan post AVR. Tetapi karena pasien dilakukan pemeriksaan INR tiap satu bulan, perdarahan dapat diatasi.
Collections
- Magister Theses [371]
