| dc.description.abstract | Latar Belakang: Perkembangan industri makanan sangat didukung oleh kemajuan teknologi yang digunakan untuk mempermudah manusia dalam kehidupan seharihari seperti halnya makanan kaleng yang merupakan makanan olahan yang dikemas dalam kaleng yang banyak diproduksi didalam dan diluar negeri. Kelebihan pengemasan makanan dalam kaleng diantaranya adalah praktis bagi para konsumen dalam memasaknya, dapat disimpan lebih lama dan dapat meminimalisir kontaminasi dari luar seperti bakteri. Namun dalam penggunaannya perlu diwaspadai karena pada makanan kaleng dapat terjadi kontaminasi logam berat timbal (Pb) dari bahan dasar kaleng dan cara pengemasan. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar Pb dari produk olahan kornet dan ikan kemasan kaleng apakah berada pada batas aman atau melebihi batas aman yang ditetapkan BPOM. Metode: Analisa kandungan logam timbal (Pb) pada produk olahan kornet dan ikan kemasan kaleng secara spektrofotometri serapan atom menggunakan gas asetilen pada panjang gelombang 283,3 nm. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel kornet dan sarden mengandung Pb dimana kadar logam timbal (Pb) dalam kornet pada sampel K1 sebesar 0,0710 mg/Kg, sampel K2 sebesar 0,1691 mg/Kg, dan sampel K3 sebesar 0,4654 mg/Kg.dan dalam sampel sarden pada sampel S1 sebesar 0,0434 mg/Kg, sampel S2 sebesar 0 mg/Kg, dan sampel S3 sebesar 0,0822 mg/Kg. Kesimpulan: Pada sampel makanan kornet kemasan kaleng K1, K2, dan K3 telah tercemar logam Pb tetapi masih berada dibawah batas aman yang diizinkan yaitu 0,5 mg/Kg. Dan pada sampel makanan sarden kemasan kaleng S1, S2, dan S3 telah tercemar logam Pb tetapi masih berada dibawah batas aman yang diizinkan yaitu 0,2 mg/Kg. | en_US |
