Efek Relaksasi Ekstrak Dan Fraksi Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Tikus Terisolasi

Abstract

Serotonin (5-HT) is a neurotransmitter in Gastrointestinal and SSP. The high release of serotonin can cause smooth muscle contraction of the gastrointestinal tract, nausea and vomiting due to radiation therapy.This research aims to observe the relaxation effect of extract and fractions of belimbing wuluh leaves on the contraction of isolated rat’s ileum by serotonin. This research was conducted using in vitro. The parameter measured in this study is the relaxation of isolated ileum smooth muscle. Before the test is done, the isolated ileum smooth muscle were incubated in organ bath-containing tyrode solution at the temperature of 37 ºC and aerated of carbogen's gas. The relaxation effect test is done after the rat’s ileum is contracted with serotonin, then each of the ileum is given the ethanol extract of belimbing wuluh leaves (EEDBW), n-heksan fraction (FnHDBW), etil asetat fraction (FEADBW) and aqueous fraction(FSDBW) cumulative concentrate and ondansetron. The Relaxation effect mechanism test is done by incubating the ileum with L-NNA and metilen blue 10-5 M for 20 minutes, then contracted with serotonin and subsequently given the extract or fractions active. The result shows that FEADBW is the most active fraction in reducing the ileum smooth mucle contraction induced by serotonin than EEDBW, FnHDBW and FEADBW.FEADBW 2,5 mg/ml (100 ± 0,00%) has no difference in terms of ability as ondansetron 3x10-2 mg/ml in reducing the ileum smooth mucle contraction induced by serotonin 1,158x 10-6 M (p>0.05). The work mechanism of FEADBW influenced the blocking of Nitrogen oksida (NO) and cGMP.

Serotonin (5-HT) merupakan neurotransmiter yang ditemukan di Gastrointestinal dan SSP. Pelepasan serotonin yang sangat tinggi dapat menyebabkan kontraksi otot polos saluran cerna, rasa mual dan muntah karena terapi radiasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek relaksasi dari ekstrak dan fraksi daun belimbing wuluh pada otot polos ileum tikus yang dikontraksikan dengan serotonin. Penelitian ini dilakukan secara in vitro menggunakan alat organ bath. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah relaksasi otot polos ileum terisolasi. Sebelum dilakukan pengujian, ileum terisolasi diekuilibrasi selama 45 menit sampai diperoleh kondisi yang stabil didalam larutan tyrode dengan suhu 37oC yang diaerasi gas karbogen. Pengujian efek relaksasi dilakukan setelah ileum dikontraksikan dengan serotonin, kemudian masing-masing ileum diberi seri konsentrasi kumulatif ekstrak etanol (EEDBW), faksi n-heksan (FnHDBW), fraksi etil asetat (FEADBW) dan fraksi sisa (FSDBW) daun belimbing wuluh serta antagonis 5-HT3 yaitu ondansetron. Pengujianmekanisme efek relaksasi dilakukan dengan menginkubasiileum masing-masing dengan L-NNA dan Metilen blue 10-5 M selama 20 menit kemudian dikontraksi dengan serotonin, selanjutnya diberikan konsentrasi kumulatif ekstrak atau fraksi yang paling aktif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan FEADBW memiliki efek relaksasi yang paling tinggi dalam menurunkan kontraksi otot polos ileum yang diinduksi serotonin dibandingkan dengan EEDBW, FnHDBW dan FSDBW. FEADBW konsentrasi 2,5 mg/ml (100±0,00%) memiliki kemampuan yang tidak berbeda dengan ondansetron konsentrasi 3x10-2 mg/ml dalam menurunkan kontraksi otot polos ileum yang diinduksi serotonin 1,158x 10-6 M (p>0,05). Pada penelitian ini dapat disimpulkan Mekanisme kerja efek relaksasi FEADBW terhadap kontraksi otot polos ileum tikusyang diinduksi serotonin dipengaruhi oleh produksi NO dan cGMP.