| dc.contributor.advisor | Siagian, Albiner | |
| dc.contributor.advisor | Nasution, Ernawati | |
| dc.contributor.author | Ginting, Sadar | |
| dc.date.accessioned | 2022-12-08T06:54:14Z | |
| dc.date.available | 2022-12-08T06:54:14Z | |
| dc.date.issued | 2014 | |
| dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/71634 | |
| dc.description.abstract | A child under five years old is one of the family member who is vulnerable
when his for food is not fulfilled, especially the need for nutritious food Viewed from
dietetic point of view, a child under five years old is a passive consumer. He can not
take or select food by himself, he is difficult to be understood about food, and his
ability to receive any kind of food is still limited One of the factors wich influence the
program of nutrition in children under five years old is economic matter.
Surprisingly, there is a child under five years old from a poor family who has good
nutritious condition although the majority of children under five years old from poor
families suffer malnutrition. The objective of the research was to know positive
deviance behavior in mothers who had children under five years old with normal
nutrition status in Medan Belawan Subdistrict.
The ype of the research was descriptive. Informants were selected by using
purposive sampling technique, and the data were gathered by conducting interviews
and direct obseration and analyzed qualitatively and in narrative.
The result of the research showed that the income of the families was low and
uncertain, their economy was indicated by being just barely enough and no more to
meet their basic needs, especially the need for food, which was an indicator for their
poverty. Mothers of children under five years old creatively processed food, had low
tolerance in fulfilling their desire to buy snacks, had enough patience in feeding their
under five-years old children, and tried hard to persuade them to eat. Another finding
showed that the mothers attempted to used posyandu as maximal as possible.
It is recommended that all stakeholders, especially the government and other
empowerment institutions, including Non-Government Organizations (NGO) col!firm
theircommitment in helping cope with nutrition problems in children of poor families.
The attempts can be in the form of empowerment in the eonomic field and give
motivation to poor families in order that they can fulfill the need for nutrition for
their children under five years old | en_US |
| dc.description.abstract | Balita merupakan salah satu anggota keluarga yang rentan apabila kebutuhan
akan pangannya tidak terpenuhi, khususnya kebutuhan akan makanan yang bergizi.
Dipandang dari segi dietetik, balita merupakan konsumen pasif. Balita belum dapat
mengambil clan memilih makanan sendiri, sulit diberi pengertian tentang makanan,
serta kemampuan untuk menerima jenis-jenis makanan masih terbatas. Salah satu
faktor yang memengaruhi timbulnya masalah gizi pada balita adalah masalah
ekonomi. Hal yang menarik adalah bahwa terdapat balita dari keluarga miskin yang
memiliki kondisi gizi baik, disamping sebagian besar balita miskin yang mengalami
gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku positive deviance
pada ibu yang memiliki balita berstatus gizi normal di Kelurahan Belawan Pulau
Sicanang Kecamatan Medan Belawan
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan
dipilih dengan menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data melalui
wawancara clan observasi langsung. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif
naratif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Thu balita mempunyai kreatifitas untuk
mengolah makanan, toleransi yang rendah terhadap pemenuhan keinginan jajan
makanan, memiliki ketelatenan yang tinggi untuk memberi makan anak balitanya,
clan tidak berhenti berupayajika balita tidak mau makan. Temuan lainnya adalah ibu
berusaha memanfaatkan keberadaan Posyandu semaksimal mungkin. Di lain pihak,
perilaku ayah adalah mengurangi anggaran untuk membeli rokok. Pengeluaran untuk
rokok dialokasikan untuk kepentingan membeli makan yang bergizi bagi balita.
Pengetahuan mengenai gizi dan pentingnya gizi bagi tumbuh kembang balita
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan temuan-temuan tersebut, dipandang perlu bagi semua pihak
terutama pemerintah clan lembaga pemberdaya lainnya termasuk Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) untuk memperkuat komitmennya dalam membantu memecahkan
masalah gizi yang dialami oleh balita dari keluarga miskin. Upaya yang dilakukan
dapat berbentuk pemberdayaan dalam bidang ekonomi clan pemberian motivasi pada
keluarga miskin agar mereka dapat memenuhi kebutuhan gizi balitanya | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | Positive Deviance Behavior | en_US |
| dc.subject | Mother of Chlldren Under Five Years Old | en_US |
| dc.title | Perilaku Positive Deviance pada Ibu yang Memiliki Balita Berstatus Gizi Normal di Kelurahan Belawan Pulau Sicanang Kecamatan Medan Belawan | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM117032106 | |
| dc.identifier.nidn | NIDN0013066703 | |
| dc.identifier.nidn | NIDN0012027004 | |
| dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI13101#Ilmu Kesehatan Masyarakat | |
| dc.description.pages | 125 Halaman | en_US |
| dc.description.type | Tesis Magister | en_US |