Uji Aktivitas Hemostasis Ekstrak Etanol Umbi Bit (Beta Vulgaris.L) Secara In Vitro Dan In Vivo Pada Tikus Putih Jantan
View/ Open
Date
2017Author
Nugraha, Sony Eka
Advisor(s)
Suwarso, Edy
Yuandani
Metadata
Show full item recordAbstract
Hemostasis disorder could increased bleeding time and blood clotting time such as coagulopathy, hemophilia, Von Willebrand disease and dengue fever. Dengue fever is characterized by decreased platelet count and hemostasis disorder. Indonesian believed that beet root (Beta vulgaris, L) may increase the number of platelets dan improve the recovery of dengue fever patient. The purpose of this research was to determine the in vitro and in vivo hemostasis activity of ethanol extract of beet root (Beta vulgaris, L).
In vitro hemostasis activity was performed on whole blood of rat by Lee-White method and Eustrek method . The test of in vivo hemostasis activity was evaluated using heparin as an inducer then determined the bleeding time, platelet count and Prothrombine Time.
The results of in vitro study showed that ethanol extract of beetroot 1% and 2% decreased the clotting time at minute of 24.4 +1,14 and 15,9 + 0,65, respectively, as compared to EDTA treatment which did not clot for 120 min (p<0.05) and microscopically showed that blood cells appear to be attached to each other. In the in vivo study, ethanol extract of beetroot on bleeding time treatment at dose of 100 mg / kg bw, 200 mg / kg bw and 400 mg / kg bw were significantly different (p <0.05) to negative controls that induced by heparin. At the dose of 200mg / kg bw and 400 mg / kg bw decreased much higher bleeding time compared to positive control of vitamin C and significantly different (p <0.05). The platelet counts at dose of 100 mg / kg bw, 200 mg / kg bw and 400 mg / kg bw were significantly different (p <0.05) to negative control of heparin-induced. Ethanol extract of beet root at dose of 400 mg / kg bw had more platelet count as compared to positive control of vitamin C and significantly different (p <0.05) .The results of Prothrombine Time at dose of 100 mg / kg bw, 200 mg / kg bw and 400 mg / kg bw were significantly different (p <0.05) to negative control heparin-induced. Ethanol extract of beet root showed dose-dependent action in all the experimental models.
The results indicated that ethanol extract of beet root (Beta vulgaris L) has hemostatis activity on in vitro and in vivo method. Gangguan hemostasis dapat menyebabkan meningkatnya waktu perdarahan dan pembekuan darah seperti pada penyakit koagulopati, hemofilia, penyakit Von Willebrand dan demam berdarah dengue. Penyakit deman berdarah dengue ditandai dengan menurunnya jumlah trombosit dan gangguan perdarahan. Masyarakat Indonesia seringkali menggunakan tanaman yang dipercaya dapat meningkatkan kesembuhan penderita DBD salah satunya yaitu umbi bit (Beta vulgaris. L) yang dipercaya dapat meningkatkan jumlah trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hemostasis ekstrak etanol umbi bit (Beta vulgaris. L) secara in vitro dan in vivo
Uji aktivitas hemostasis secara in vitro dilakukan terhadap darah tikus dengan metode Lee-White yaitu mengukur waktu pembekuan darah dan metode Eustrek yaitu melihat gambaran mikroskopis sel darah melalui hapusan darah yang dilihat menggunakan mikroskop. Uji aktivitas hemostasis secara in vivo menggunakan penginduksi heparin 270 IU/200 g bb lalu diobservasi pengaruh ekstrak dengan melakukan pengukuran waktu perdarahan, jumlah trombosit dan Prothrombine Time pada hari akhir percobaan.
Hasil penelitian in vitro menunjukkan bahwa kelompok uji yang diberi ekstrak etanol umbi bit (EEUB) 1 % dan 2% menggumpalkan darah pada menit ke 24,4 +1,14 dan menit ke 15,9 + 0,65 dibandingkan dengan perlakuan darah dan EDTA yang tidak menggumpal selama 120 menit (p<0,05) dan secara mikroskopik ditandai sel darah tampak melekat satu sama lain. Pada percobaan in vivo, waktu perdarahan perlakuan EEUB dosis 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb dan 400 mg/kg bb berbeda signifikan (p<0,05) terhadap kontrol negatif yang diinduksi heparin. Pada pemberian dosis EEUB 200mg/kg bb dan 400 mg/kg bb memiliki waktu perdarahan yang lebih baik dibandingkan kontrol positif vitamin C dan berbeda signifikan (p<0,05). Jumlah trombosit pada perlakuan EEUB dosis 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb dan 400 mg/kg bb berbeda signifikan (p<0,05) terhadap kontrol negatif yang diinduksi heparin. Dosis EEUB 400 mg/kg bb memiliki jumlah trombosit yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol positif vitamin c dan berbeda signifikan secara statistik (p<0,05). Hasil pengukuran nilai Prothrombine Time pada dosis EEUB dosis 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb dan 400 mg/kg bb berbeda signifikan (p<0,05) secara statistik terhadap kontrol negatif yang diinduksi heparin. Pada semua parameter penelitian menunjukkan bahwa aktivitas hemostasis ekstrak etanol umbi bit tergantung pada dosis. Penelitian ini membuktikan bahwa senyawa yang terdapat didalam ekstrak etanol umbi bit memiliki aktivitas hemostasis secara in vitro dan in vivo pada tikus putih jantan.
Collections
- Magister Theses [371]
