Pertumbuhan Beberapa Jenis Cacing Tanah pada Berbagai Media Sampah Organik Pasar dan Analisis Kadar Protein untuk Bahan Baku Pakan Ternak
View/ Open
Date
1999Author
Sudarmi, Sudarmi
Advisor(s)
Marpaung, Harlem
Nazir, Muhammad
Umar, Sayed
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelestarian dan peningkatan mutu lingkungan hidup merupakan masalah
penting, baik sccara nasional maupun internasional. Keberadaan sampah organik pasar
bagai hasil setiap proses kegiatan pasar yang selalu mengalami peningkatan
jumlahnya, jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan pencemaran atau
penurunan mutu lingkungan hidup, pada hal sampah organik pasar merupakan
sumberdaya alam yang sangat dibutuhkan oleh beberapa hewan tanah, diantaranya
adalah cacing untuk sumber energinya, karena cacing tanah makanannya adalah
sampah organik, maka sampah organik ini dapat dimanfaatkan sebagai_media
pertumbuhan cacing tanah, sehingga masalah sampah dapat ditanggulangi dan biomass
cacing tanah yang kaya akan protein dapat digunakan sebagai bahan baku pakan ternak
untuk pengganti tepung ikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan beberapa jenis cacing
tanah dan kemampuan masing-masing jenis dalam memakan sampah organik pasar,
serta kandungan proteinnya. Metoda penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan lima kali ulangan, Ada dua faktor yang diteliti, yaitu media dan tiga
jenis cacing tanah selama waktu pengamatan.
Sampah organik pasar terdiri dari sampah hasil Kegiatan pasar, seperti daun, sayur-sayuran dan
kulit buah-buahan, sedangkan jenis cacing tanah yang digunakan adalah dari jenis
Perionyx sp, Megascolex sp dan Drawida sp.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa cacing tanah yang paling berpotensi
mengolah sampah organik pasar didapatkan dari jenis Perionyx sp ddan Megascolex sp
dengan kemampuan tata-rata untuk jenis Perionyx sp adalah 3,57 gram/individu/hari
(media A), 3,30 gramv/individu/hari (media B) dan 3,18 gram/individu/hari (Media C),
sedangkan Megascolex sp. kemampuan rata-ratanya adalah 3,49 gram/individu/hari
(media A), 3,33 gram/individu/hari (media B) dan 3,19 gram/individu/hari (media C).
Laju pertumbuhan yang paling tinggi untuk jumlah didapatkan dari jenis Perionyx sp
pada media A, yaitu sebanyak 5,96 individu x 10-3 x hari-1, sedangkan untuk biomass
(berat) didapatkan dari jonis Afegascolex spp pada media 13, yaitu schanyak 18,40 gram
x 10-3 x hari-1. Kandungan protein yang paling tinggi didapatkan dari jenis Perionyx sp
(59,31 %), sedangkan untuk jenis Megascolex sp adalah 56,35 % dan Drawida sp
(33,25 %).
Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah bahwa cacing tanah sangat baik
digunakan untuk mengolah sampah organik pasar, guna meningkatkan mutu lingkungan
dan menghasitkan protein hewani yang tinggi dan dapat digunakan untuk pakan ternak
sebagai pengganti tepung ikan.