Show simple item record

dc.contributor.advisorTobing, Christoffel
dc.contributor.advisorSihite, Herbert
dc.contributor.authorSulaika, Ika
dc.date.accessioned2022-12-14T07:00:27Z
dc.date.available2022-12-14T07:00:27Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/73499
dc.description.abstractLATAR BELKAKANG : Preeklampsia adalah penyakit spesifik pada kehamilan didefinisikan adanya hipertensi dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan. Hal ini dapat dijumpai 5-8 % dari semua wanita hamil diseluruh dunia dan berhubungan dengan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas ibu, janin, dan sebuah hipotesis yang mendasari plasenta mengalami hipoksia dan ditransfer kesirkulasi maternal, menyebabkan disfungsi endotel, hipertensi dan proteinuria. Kejadian preeklamsia ditemukan lebih prevalen pada kehamilan dengan ukuran plasenta yang besar misalnya pada kehamilan kembar. Preeklampsia juga timbul pada kehamilan mola dimana plasenta berkembang tanpa adanya fetus. Hal tersebut menunjukkan bahwa plasenta merupakan fokus sentral dan bagian yang terpenting pada patogenesis terjadinya preeklampsia. Pemeriksaan patologi anatomi dari plasenta pada preeklampsia memperlihatkan adanya infark dan sklerotik yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan arteriole dengan karakteristik kurangnya invasi endovaskuler sitotrophoblas dan remodeling arteri spiralis yang tidak sempurna. Hal ini disebabkan oleh proses apoptosis yang terjadi berlebihan pada perkembangan dan diferensiasi trophoblas.Kejadian preeklamsia ditemukan lebih prevalen pada kehamilan dengan ukuran plasenta yang besar . misalnya pada kehamilan kembar. Preeklampsia juga timbul pada kehamilan mola dimana plasenta berkembang tanpa adanya fetus. Hal tersebut menunjukkan bahwa plasenta merupakan fokus sentral dan bagian yang terpenting pada patogenesis terjadinya preeklampsia. Pemeriksaan patologi anatomi dari plasenta pada preeklampsia memperlihatkan adanya infark dan sklerotik yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan arteriole dengan karakteristik kurangnya invasi endovaskuler sitotrophoblas dan remodeling arteri spiralis yang tidak sempurna. Hal ini disebabkan oleh proses apoptosis yang terjadi berlebihan pada perkembangan dan diferensiasi trophoblas. METODE : Pasien adalah wanita hamil dengan preeklamsia berat/ eklampsia sebagai kelompok kasus dan wanita hamil normotensi sebagai kelompok kontrol yang datang ke RSUP H Adam Malik Medan, RS DR Pirngadi Medan.RS jejaring yang di rawat inap serta yang memenuhi kriteria inklusi (Pasien preeklamsia berat/eklampsia dan kehamilan, normotensi, . Umur kehamilan 28-40 minggu , Menyetujui untuk masuk dalam penelitian. Dan kriteria ekslusi (Sediaan yang tidak dapat dianalisa karena kegagalan di dalam proses· pembuatan imunohistokimia, Tidak ada riwayat penyakit keganasan sebelumnya ,Tidak ada riwayat penyakit endometriosis sebelumnya ). Sebanyak 50 sampel penelitian diambil sampelnya lalu diolah datanya dengan metode penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional untuk menilai ekspresi protein p53 pada penderita preeklampsia berat/eklampsia dan kehamilan normotensi . HASIL: Pada penelitian ini kasus terbanyak didapatkan sebanyak 21 sampel (84%) pada kelompok preeklamsia/eklamsia dan sebanyak 23 sampel (92%) pad a kelompok normotensi berusia 20-35 tahun. Pad a kelompok preeklampsia/eklampsia, paritas berbanding sama antar primipara (12 pasien, 48%) dan multipara (13 pasien, 52%). Sedangkan berdasarkan paritas, di jumpai mayoritas pada (20 pasien, 80%) pada kelompok normotensi adalah multipara. Berdasarkan usia kehamilan, hampir seluruh (21 pasien, 84%) pada kelompok normotensi memiliki usia kehamilan 38-40 minggu, sedangkan pada kelompok preeklampsia/eklampsia 40% (10 pasien) memiliki usia kehamilan 34-36 minggu dan 36% (9 pasien) memiliki usia kehamilan 36-38 minggu. Hanya 4 pasien (16%) yang sampai pada usia kehamilan 38-40 minggu. Pada penelitian ini di dapatkan ekspresi protein P53 yang lebih tinggi pada preeklamsia/eklamsia sedangkan pada sedangkan pada kelompok ·· kehamilan normotensi ekspresi relatif tetap negatif dengan rata-rata 0,16 ± o,554. sehingga pada penelitian ini di dapatkan secara statistik perbedaan secara signifikan KESIMPULAN :Pada penelitian ini di dapatkan ekspresi protein P53 yang lebih tinggi pada preeklamsia/eklamsia sedangkan pada sedangkan pada kelompok kehamilan normotensi ekspresi relatif tetap negatif dengan rata-rata 0, 16 ± o,554en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectProtein p53 Placenta Trophoblast Cellsen_US
dc.subjectSevere Pre-Eclampsia I Eclampsia and Normotensive Pregnancyen_US
dc.subjectExpression of p53 Proteinen_US
dc.titleEkspresi Protein p53 Sel Trophoblas Plasenta pada Kehamilan dengan Preeklampsia Berat/Eklampsia dan Kehamilan Normotensien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI11708#Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan
dc.description.pages77 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record