dc.description.abstract | Novel adalah sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia. Berisi model
kehidupan yang diidealkan, imajiner, dibangun melalui berbagai unsur
intrinsiknya. Seperti peristiwa, plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang,
dan lain-lain.
Menurut Harjana, pendekatan psikologi sastra adalah suatu cara analisis
berdasarkan sudut pandang psikologis. Karya sastra selalu saja membahas tentang
peristiwa kehidupan manusia. Merupakan pancaran dalam menghayati dan
menyikapi kehidupan. Pendekatan ini menitik beratkan pada keadaan jiwa, baik
terhadap pengarang, karya sastra, maupun pembaca.
Karya sastra yang sudah ditelaah dari segi psikologis terdapat dalam novel
dengan judul “Rahasia Hati” yang ditulis oleh Natsume Soseki. Di dalam novel
“Rahasia Hati” dapat dilihat bagaimana gambaran seseorang yang sedang
mengalami gangguan psikologis.
Mengenai tokoh „Aku‟ yang menceritakan penagalaman masa lalunya
memulai persahabatan dengan tokoh yang ia panggil „Sensei‟. Sensei adalah
seorang yang misterius dan menyimpan banyak rahasia. Hal ini membuatnya
merasa kesepian sepanjang hidupnya. Di penghujung cerita, tokoh Sensei
akhirnya mengungkap rahasia hatinya melalui telegram. Telegram yang ia tujukan
kepada tokoh Aku. Telegram yang berisi peristiwa yang menyebabkan dirinya
memutuskan untuk mengisolasi diri dari dunia luar. Kematian sahabatnya „K‟
berdampak besar bagi kehidupannya. Hal ini juga melatarbelakangi keputusannya
untuk mengakhiri hidup dengan jalan bunuh diri. Selain itu sosok Sensei mengalami kehilangan gairah hidup dan
berdampak pada mentalnya. Sehingga membuatnya mengalami gangguan
psikologis berupa depresi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyebab gangguan
psikologis yang dialami tokoh Sensei. Mengungkapkan bagaimana bentuk
gangguan psikologis yang dialami tokoh Sensei. Teori yang digunakan adalah
Kognisi Depresi Aaron Beck. Disertai teori pendukung depresi dari beberapa
pakar psikologis lain.
Depresi adalah suatu perasaan sedih yang biasanya disertai dengan
melambatnya gerak dan fungsi tubuh. Menurut Beck, kesulitan-kesulitan
psikologis disebabkan oleh pikiran-pikiran traumatis, asumsi-asumsi yang
disfungsional, dan pendapat negatif tentang diri. Pendapat negatif tersebut
melibatkan hal-hal seperti pandangan negatif tentang diri sendiri, tentang dunia,
dan masa depan. Salah satu penyebab depresi adalah kehilangan. Baik kehilangan
harga diri, kasih sayang, harapan, ambisi, orang, atau bahkan binatang kesayangan.
Beberapa gejala seseorang mengalami depresi adalah penderita menjadi
melankolis, sangat sedih, dihinggapi ketakutan dan kegelisahan. Selain itu
penderita juga menjadi merasa sebatang kara di dunia, ada penyesalan atas
kesalahan dan dosa-dosa di masa lampau, serta berputus asa dan ingin mati.
Data dalam penelitian ini adalah buku-buku atau referensi yang
berhubungan dengan penelitian, juga dari internet.
Kesimpulan dari novel “Rahasia Hati” karya Natsume Soseki adalah,
Sensei mengalami gangguan psikologis berupa depresi. Ia mengalami beberapa gejala yang ditunjukkan seperti perasaan melankolis, ketakutan dan gelisah,
hampa, jemu hidup. Diikuti juga oleh halusinasi dan sikap menarik diri dari
lingkungan sosial.
Pemicu awal terjadinya depresi disebabkan karena Sensei ditipu oleh
sanak keluarganya. Yaitu, soal harta warisan dan rasa bersalah atas kematian
temannya, K.
Sensei mengalami depresi akibat dari pandangan negatif yang dibentuk
oleh pemikirannya. Pemikiran negatif terhadap dirinya sendiri, Sensei merasa
bahwa sikap lugunyalah yang membuat pamannya berhasil menipu dirinya
tentang harta warisan. Sensei memandang bahwa dirinya tidak berharga sehingga
ia sama sekali tidak takut akan kematian. Ia juga merasa tidak akan pernah
menjadi orang yang lebih baik.
Terhadap dunia, Sensei tidak mempercayai lingkungan sekitarnya.
Sehingga memutuskan untuk menarik diri dari lingkungan masyarakat. Jika ia
tidak bersikap waspada akan lingkungan sekitarnya, maka seseorang akan datang
menipunya lagi. Ia merasa terhina oleh Okusan dan Ojosan yang menertawainya.
Terhadap masa depan, Sensei merasa hidupnya hampa dan memandang
hidup dengan pesimis. Meskipun sempat berbahagia setelah menikahi Ojosan, ia
merasa bersalah atas kematian K yang terus mengganggunya. Satu-satunya hal
yang dapat ia lakukan agar terbebas dari perasaan bersalah, adalah mati.
Sensei mengalami beban psikologis berupa depresi yang disebabkan oleh
rasa sedih. Hal ini adalah reaksi dari suatu kehilangan. Enos D. Martin
menyebutkan ada tiga jenis depresi, salah satunya adalah Neurotic Depression. Yaitu depresi yang terjadi apabila depresi reaktif tidak terselesaikan secara baik
atau tuntas. Depresi ini merupakan respon terhadap stres dan kecemasan yang
telah ditimbun untuk waktu yang lama. Penderitanya merasa gelisah, cemas, dan
sekaligus merasa depresi.
Sensei mengalami beberapa distorsi kognitif, yaitu: generalisasi yang
berlebihan. Sensei menganggap bahwa sikap Okusan yang baik terhadapnya
hanyalah tipu daya agar Sensei menikah dengan putri Okusan. Selain itu,
Personalisasi, yaitu Sensei merasa bersalah dan bertanggung jawab atas kematian
temannya, K. | en_US |