Show simple item record

dc.contributor.advisorMalayu, Siti Muharahmi
dc.contributor.authorAnastasya, Nabila
dc.date.accessioned2018-10-17T01:36:21Z
dc.date.available2018-10-17T01:36:21Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7355
dc.description.abstractKebudayaan dan sejarah Jepang tidak bisa dipisahkan oleh profesi Geisha. Geisha juga turut menjadi bagian perjalanan panjang terbentuknya negara Jepang. Profesi ini dilatar belakangin berbagai cerita baik fakta maupun mitos. Ada beberapa karangan yang ditulis berdasarkan kisah biografi langsung dari geisha, maupun hanya sebuah karangan fiktif belaka. Selain menjadi ikon Negara Jepang, profesi ini banyak menarik peminat kebudayaan Jepang dari negara selain Jepang. Kehidupan geisha yang cukup glamor pada zamannya dan bagaimana kehidupan geisha saat ini yang jumlahnya mulai tersisih menjadi tolak ukur peneliti untuk mengangkat tema kehidupan sosiologis mereka. Kehidupan dan tahap setiap profesi mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Pada penelitain ini, peneliti memaparkan sejarah singkat dan mengangkat bagaimana proses seorang geisha yang masi baru hingga menjadi pensiun dan menemukan pasangan. Geisha adalah salah satu profesi penghibur di Jepang yang muncul pada jaman Edo, sesuai dengan statusnya, mereka menghibur para tamu atau klien dengan mengandalkan keahlian seninya. Peranan lainnya dalam masyarakat yaitu sebagai penghibur publik melalui pementasan tarian unuk umum pada sebuah teater (kaburenjo) yang diselenggarakan setiap tahunnya. Selain itu, profesi ini sebagai penghibur juga memiliki status sebagai prostitusi walaupun bukan prostitusi murni. Hal ini dapat dilihat dari hubungan geisha dengan dannanya. Peranan mereka dalam hal ini, hampir seperti prostitusi pada umumnya, yaitu memberikan pelayanan seks dengan pelanggannya, hanya saja sangat jarang dilakukan. Adanya prostitusi pada profesi ini, memberikan pro dan kontra pada pandangan masyarakat, terlebih masyarakat yang tinggal didaerah hanamachi (distrik geisha). Kehidupan interaksi sosial mereka terhadap masyarakat didaerah Kyoto yang terdapat banyak Hanamachi cukup menjadi perhatian peneliti. Tidak hanya bagaimana kehidupan mereka didalam bermasyarakat, tetapi bagaimana interaksi sesama mereka, dan interaksi antara senior dan junior didalam kehidupan profesi ni. Sebagaimana yang kita ketahui setiap profesi di Jepang mempunyai budaya senior dan junior yang cukup kental, peneliti juga memaparkan hubungan senior dan junior dalam profesi geisha.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKebudayaan Jepangen_US
dc.titleAnalisis Interaksi Sosial Geiko dan Maiko Di Kyotoen_US
dc.title.alternativeKyouto De No Geiko To Maiko No Sougo Sayo No Bunsekien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140708067en_US
dc.identifier.submitterAkhmad Danil
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record