Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Rodiatul Hasanah
dc.contributor.advisorLubis, Arliza Juairiani
dc.contributor.authorManurung, Ernida Marietha
dc.date.accessioned2022-12-15T02:43:02Z
dc.date.available2022-12-15T02:43:02Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/73734
dc.description.abstractTuak (Palm wine) is beverage fermented from palm juice that contains alcohol about 5-6%.In North Sumatra, this beverages is traditionally used in some traditional event in Batak tribe, as well as being one of the socialization instrument. This bevarage is beneficial to lower the production of catecholamines in the brarU protecting blood vessels from cholesterol, reduce blood pressure, as self-therapy and short-term coping strategy in stressful situations only when consumed in certain amounts. Unfortunately, tuak now days has been abused by consumed in excess thus enhance negative effects on physical heattlu psychological and social. To manage the incneasing consumption of tuak, behavior modification can be applied especially self-control sfategies that aim to improve 3 important components of cognitive conffol, behavior control and environment contol participants' ability to contol their tuak consumption. Participants were men aged 20-23 years, had a history of drinking tuak at least 2 years with frequency of drinking 15-18 glasses per week. After 40 days consisting of 5 sessions with 13 meeting of ffeatment there are significant decrease in the number of glass of tuak that the participant consume compared to the control group. Further, analysis shows that behavior control plays a major role. It can be suggested for other tuak drinker to use self-control strategies to reduce and/or prevent an increase in the amount of tuak consumeden_US
dc.description.abstractTuak adalah minuman hasil fermentasi nira aren dengan kadar alkohol sekitar 5-6%. Di SumateraUtaru, minuman ini secara tradisional digunakan dalam acara adat suku Batak, serta menjadi salah safu sarana pergaulan. Minuman ini juga bennanfaat menurunkan produksi katekolamin dalam otak, melindungi pembuluh damh dari kolesterol, mengurangi tekanan darah, sebagai self-therapy dala short-term coping strategl dalam situasi stres apabila dikonsumsi dalarn jumtah tertentu. Pada saat ini kegunaan tuak mengalami pergeseran ke arah penyalahgunaan yang mengakibatkan efek negatif terhadap kesehatan fisik, psikologis dan sosial karena dikonstrmsi dalam jumlah berlebih. Untuk mengatasi peningkatan perilaku minum tuak tersebut dilakukan modifikasi perilaku berupa self-control strategies yang bertujuan untuk meningkatkan 3 komponen pentrng yu1nt cognitive control, behwioral control, darit environment control sehingga partisipan mampu mengendalikan diri terhadap penkonsumsian tuak. Partisipan penelitian ini adalatr laki-laki berusia 2l-23 tahun, memiliki riwayat minum tuak minimal2 tatrun dengan frekuensi minum tuak l5-18 gelas per-minggu. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari yang terdiri dari 5 sesi dengan 13 pertemuan. Hasil penel.itian ini menunjukkan terjadi penurunan jumlah minum tuak yang signifikan pada partisipan dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini terutama berkaitan dengan besamya peningkatan komponen behavioral control. Dengan begitu peminum tuak dapat menggunakan self-control strategies unhrk mengurangi danl ataumencegah peningkatan ju"tlah tuak yang dikonsumsien_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSelf-Control Strategiesen_US
dc.subjectDrinking Alcoholen_US
dc.subjectTuaken_US
dc.titleEfektivitas Modifikasi Perilaku dengan Self-Control Strategies terhadap Perilaku Minum Tuaken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM107029005
dc.identifier.nidnNIDN0019127801
dc.identifier.nidnNIDN0025037801
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI73103#Psikologi Profesi
dc.description.pages143 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record