Show simple item record

dc.contributor.advisorSarumpaet, Sorimuda
dc.contributor.advisorMaas, Linda T
dc.contributor.advisorSitorus, F L P
dc.contributor.authorEvarina, Evarina
dc.date.accessioned2022-12-15T03:43:23Z
dc.date.available2022-12-15T03:43:23Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/73828
dc.description.abstractThe prevalence of HIV/ AIDS in Toba Samosir District is the third highest in North Sumatera, after Medan City and Deli Serdang District. In Toba Samosir District, until May 2007 there are 42 people living with HIV/AIDS (PLWHA) consisting of 26 persons HIV(+) (62%) and 16 persons AIDS (38%).The prisoner who were detained in a penitentiary is one of the sub-population that is high risk of HIV transmission. On July 2007, the total number of prisoners in Balige Penitentiary are 162 persons, where 50% are caused by narcotics and other addicted drugs. Considering such condition, HIV epidemic potential to be happened in Balige Penitentiary. The purpose of explanatory research with cross sectional design is to analyze the influence of knowledge and prisoners' attitude on high risk behavior of HIV in Balige Penitentiary, Toba Samosir District. The sampel for this study are 120 prisoners. The data needed were collected through questionnaire - base interviews and indepth interview with 6 informants. The data obtained were analyzed through Chi-square and Multiple Linear Regression tests. The result of Chi - square test shows that: the prisoners' level of knowledge (P= 0,020) and attitude (P= 0,011) have a significant relationship with high risk HIV infectious action. The Multiple Linier Regression test shows that: the level of knowledge and attitude have influence on high risk of HIV infectious action, P < (0,005). The most variabel influence is the level of knowledge, (knowledge beta value 0,308 > attitude beta value 0,200) and R square value is at 0,814. It is strongly recommended to the penitentiary director should work harder and coordinate with Toba Samosir District of Health (especially for paramedics in penitentiary clinic) and HKBP Committee AIDS Balige, to improve the prisoners' knowledge and attitude toward high risk and prevention of HIV transmited. The penitentiary officers should be given an opportunity to join various trainings on HIV/ AIDS prevention thus they will be able to give the health promotion directly to the prisionersen_US
dc.description.abstractPrevalensi HIV/AIDS di Kabupaten Toba Samosir menempati urutan ketiga di Sumatera Utara, setelah Medan dan Deli Serdang. Di Kabupaten Toba Samosir, hingga Mei 2007 ada sebanyak 42 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terdiri dari, HIV (+) sebanyak 26 orang (62%) dan 16 orang AIDS (38%). Narapidana yang menjalani hukuman di lembaga pemasyarakatan merupakan salah satu sub populasi khusus yang rawan tertular HIV. Pada Juli 2007, jumlah narapidana yang ada di Rutan Balige sebanyak 162 orang, 50% ditahan akibat kasus narkoba dan 50% dengan bukan narkoba. Melihat keadaan tersebut kemungkinan epidemi HIV di rumah tahanan Balige dapat terjadi. Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan pendekatan cross sectional bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap narapidana terhadap tindakan berisiko HIV. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh narapidana sebanyak 120 orang. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan indepth interview terhadap 6 orang informan. Untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap narapidana dengan tindakan berisiko HIV dilakukan uji Chi-square dan Uji Regresi Linier ganda. Hasil uji Chi-square menuajukkan bahwa: ada hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan P= 0,020 dan sikap P = 0,011 dengan tindakan beresiko HIV. Hasil Uji Regresi Linier Ganda menunjukkan bahwa: tingkat pengetahuan dan sikap sama-sama berpengaruh terhadap tindakan berisiko HIV, P < (0,005). Variabel yang paling berpengaruh adalah tingkat pengetahuan, (nilai beta pengetahuan 0,308 > nilai beta sikap 0,200) dan nilai R. Square sebesar 0,814. Disarankan kepada pimpinan Rutan Balige untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Toba Samosir (khususnya petugas kesehatan di Rutan) dan Komite AIDS HKBP Balige dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap narapidana terhadap faktor-faktor risiko dan pencegahan HIV/ AIDS. Petugas rutan diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan di bidang penanggulangan HIV/ AIDS sehingga dapat memberikan penyuluhan langsung terhadap narapidanaen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectHIV/ AIDSen_US
dc.subjectBehavioren_US
dc.subjectPrisonersen_US
dc.subjectPenitentiaryen_US
dc.titleAnalisa Pengetahuan dan Sikap Narapidana terhadap Tindakan Berisiko HIV/AIDS di Rumah Tahanan Negara Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2008en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM047023005
dc.identifier.nidnNIDN0017044903
dc.identifier.nidnNIDN8853901019
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI13101#Ilmu Kesehatan Masyarakat
dc.description.pages157 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record