Perawatan Neonatus dari Perspektif Budaya Suku Batak Mandailing di Desa Lumban Pinasa Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2015
View/ Open
Date
2015Author
Panjaitan, Merry Januarti
Advisor(s)
Rochadi, R Kintoko
Lubis, Ria Masniari
Metadata
Show full item recordAbstract
Death and illness in babies cannot be separated from socio-cultural and
environmental factors where the babies live. Based on the preliminary survey at
Lumban Pinasa village, it was found that of the 35 babies that were born in 20 I 4. 23
of them were affected by illness: 3 babies were affected by intestine infection, 7
babies by diarrhea, 2 babies by malaria, 2 babies by bronchitis, 4 babies by
asphyxia, 3 babies by allergy, and 2 babies by diarrheas and allergy. The objective of
the research was to find out neonatal care from the perspective of Batak Mandailing
culture at Lumban Pinasa village, Siabu Subdistrict, Mandailing Natal District.
The research used phenomenological qualitative design. The informants were
native Mandailing who were willing to be informants and had met data saturation,
using purposive sampling technique. The data were gathered by conducting in-depth
interviews, using a tape recorder, and questionnaires about demographic data and
analyzed by using Colaizi method
The result of the research showed that taking care of new-born babies in the
perspective of Batak Mandailing culture consisted of initial assessment of the new-
born babies, keeping their temperature stable, bathing them, colostrums disposal,
treatment on umbilical cords, skin care, medication of their eyes, genital hygiene,
food supplement besides AS!, and immunization.
Expected to health workers can provide medical treatment of neonatal care,
without leaving the basic culture that has been existed in order to bring the beneficial
health effects for mother and babies Kematian maupun kesakitan pada bayi sesungguhnya tidak terlepas dari
faktor-faktor sosial budaya dan lingkungan masyarakat dimana mereka berada.
Berdasarkan hasil survei pendahuluan di Desa Lumban Pinasa didapatkan dari 35
bayi yang lahir selama tahun 2014 di temui 23 neonatus mengalarni kesakitan berupa
penyakit infeksi pada usus 3 bayi, diare 7 bayi, malaria 2 bayi, bronchitis 2 bayi,
asfiksia 4 bayi, penyakit alergi 3 bayi dan diare beserta alergi 2 bayi. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui Perawatan Neonatus Dari Perspektif Budaya Suku Batak
Mandailing di Desa Lumban Pinasa Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal.
Metode penelitian yaitu dengan menggunakan desain kualitatif fenomenologi.
informan adalah keluarga keturunan Mandailing asli yang bersedia menjadi informan
dan memenuhi saturasi data dengan metode pengambilan informan purposive
sampling. Analisis data Colaizzi. Proses pengumpulan data melalui kuesioner data
demografi dan wawancara mendalam dengan menggunakan alat perekam suara.
Hasil penelitian menunjukkan perawatan bayi baru lahir menurut perspektif
budaya Batak Mandailing yaitu terdiri dari penilaian awal bayi baru lahir, menjaga
suhu bayi, memandikan bayi, pembuangan kolostrum, perawatan tali pusat,
perawatan kulit, pengobatan pada mata bayi, kebersihan kelamin, makanan
pendamping ASI dan imunisasi.
Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan
tentang perawatan neonatus khususnya kebidanan yang lebih menyeluruh pada ibu,
tanpa harus meninggalkan budaya dasar yang telah ada sehingga dapat memberikan
dampak kesehatan yang menguntungkan bagi ibu dan bayinya
Collections
- Master Theses [2429]
