dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lAA, Kinetin dan
Paklobutrazol yang diaplikasi sendiri-sendiri dan kombinasi terhadap perturnbuhan
karet semasa TBM, untuk menentukan perlakuan yang tepat bagi pertumbuhan karet
semasa TBM dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh positif ZPT terhadap
penekanan atau mempersingkat umur non produk.'1:if pada tanaman karet.
Penelitian ini dilaksanakan di PTP. Nusantara I Kebun Karang lnong di Aceh
Timur, berlangsung selama 6 bulan, 28 September 1997 sampai dengan 28 Maret
1998.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot
Design) Faktorial, yang diulang empat kali. Faktor pertama adalah Paklobutrazol
sebagai petak utama yaitu Po= kontrol (tanpa paklobutrazol), P1 = aplikasi melalui
tanah (500 ppm) dan P2 = aplikasi melalui daun (500 ppm). Faktor kedua adalah
hormon IAA dan Kinetin sebagai anak petak yaitu A = tanpa honnon, B = IAA ( 500
ppm), C = Kinetin (50 ppm) dan D = IAA + Kinetin (B + C).
Plot percobaan dipilih pada areal karet klon PB 260 umur ± 2,0 tahun dengan
mengelompokkan tanaman yang dianggap homogen dan kemudian membuat petak
utama serta anak petak. Dilakukan pengamatan awal untuk semua parameter yang
diamati. Aplikasi paklobutrazol melalui tanah diberikan hanya sekali pada awal
percobaan, aplikasi melalui daun diberikan lima kali mulai awal percobaan dengan
interval 14 hari. Aplikasi IAA dan Kinetin sesuai dengan perlakuan berupa pasta yang
dioles pada batang yang lebih <lulu telah disecrab pada dua tempat, yang diberikan 4
kali mulai awal percobaan dengan interval sebulan sekali.
Parameter jumlah cincin pembuluh lateks, diameter cincin pembuluh lateks
pada batang dan jumlah klorofil pada daun tidak menunjukkan respon terhadap
kedua faktor perlakuan.
Aplikasi paklobutrazol melalui daun menghambat pertambahan tinggi
tanarnan pada 4,5 dan 6 BSP, dengan terjadinya penghambatan tinggi lanarnan rnaka
dapat meningkatkan pertambahan lilit batang pada 3 dan 6 BSP, sedangkan terhadap
luas daun pada 6 BSP menjadi lebih mengecil bila dibandingkan dengan aplikasi
melalui tanah dan tanpa paklobutrazol. Aplikasi hormon !AA + Kinetin (D) meningkatkan pertambahan-lilit batang,
tebal kulit dan tinggi tanaman pada 3 dan 6 BSP, sedangkan luas daun agak mengecil.
Dengan aplikasi !AA (B) cenderung meningkatkan jumlah cincin pembuluh lateks
dan diameter cincin pembuluh lateks sedangkan terhadap luas daun dan tinggi
tanaman aplikasi honnon !AA justru mengharnbat luas daun (luas daun terkecil) dan
tinggi tanarnan yang paling rendah.
Pertambahan li1it batang dan luas per daun menunjukkan rcspon tcrhadap
kombinasi paklobutrazol dengan honnon. Pertambahan lilit batang pada tanaman
karet ini sangat dipengaruhi oleh keadaan hormonal tanaman dimana zat tumbuh yang
diberika:1 saling berinteraksi di dalarn rneningkatkan pertambahan lilit batang. Zat
tumbuh IAA, Kinetin dan paklobutrazol yang diberikan nyata mempengaruhi
pertarnbahan lilit batang. Pada aplikasi paklobutrazol melalui daun dengan aplikasi
hormon IAA + Kinetin (P2D) diperoleh pertambahan lilit batang terbesar.
Disimpulkan bahwa perlakuan terbaik untuk kornbinasi perlakuan adalah
aplikasi paklobutrazol melalui daun dengan hormon IAA + Kinetin (P2D), sedangkan
untuk perlakuan sendiri-sendiri adalah perlakuan aplikasi paklobutrazol rnelalui daun
(P2) dan perlakuan hormon IAA + Kinetin (D) terhadap pertumbuhan tanaman karet
sernasa TBM. Dan masa non produktif tanaman karet belum menghasilkan dapat
dipersingkat kurang dari empat tahun dengan aplikasi IAA, Kinetin dan paklobutrazol
baik secara sendiri maupun terkombinasi | en_US |