Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Jenis Auksin dan Varietas terhadap Inisiasi Kalus pada Kultur Embrio Kedelai (Glycine max L. Merr)
View/ Open
Date
2002Author
Bayu, Eva Sartini
Advisor(s)
Oeliem, T M Hanafiah
Muluk, Chairul
Napitupulu, J A
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penel:Ltian ini untuk mempelajari regenerasi
kedelai secara in vitro melalui pembentukan embriosomatik
secara umum dan mempelajari pengaruh zat pengatur tumbuh
2,4-D dan Picloram terhadap inisiasi kalus embrio matang
kedelai dan mempelajari respon varietas terhadap inisiasi
kalus embrio matang kedelai.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset
dan Teknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara dari bulan Februari 1999 sampai April 1999.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Perlakuan
Faktorial dan Rancangan Lingkungan Acak Lengkap dengan
dua faktor yang diteliti. Faktor pertama adalah zat
pengatur tumbuh (Mo = B5 tanpa zat pengatur tumbuh; M1= B5
+l0~L M 2,4 - D ; M2 = B5 +20μ M 2,4 - D; M3= Bs +l0~L M
Picloram ; M4= Bs +20μ M Picloram. Faktor kedua adalah Vari etas kedelai yai tu V1 = Willis ; V2 = Kipas Putih
V3 = Jaya Wijaya ; V4 = NS 1 ; V5 = Galur 159.
Parameter persentase berkalus, saat muncul kalus,
bobot basah kalus, jumlah ekspan berakar, jumlah eksplan
bertunas dan j umlah eksplan membentuk kalus embriogenik
berpengaruh nyata terhadap kedua faktor perlakuan .
Komposisi media yang terbaik menginduksi kalus
embrigenik adalah M3= 8 5 +lOμM Picloram serta menghasilkan
struktur dan warna kalus yang baik.
Varietas yang paling respon membentuk kalus
embriogenik adalah Jaya Wijaya dan NS 1 •
Embrio aksis dari bij i ma tang a tau (mature seed)
kedelai merupakan eksplan yang baik untuk induksi kalus
yang embriogenik
Collections
- Master Theses [416]