Show simple item record

dc.contributor.advisorBangun, Pengarapen
dc.contributor.authorBrahmana, Agus Efrata
dc.date.accessioned2022-12-17T15:52:28Z
dc.date.available2022-12-17T15:52:28Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/74946
dc.description.abstractIndonesia adalah salah satu Negara berkembang di kawasan asia. Salah satu indikator kemajuan suatu Negara adalah perekonomian. Perekonomian menjadi salah satu pondasi utama kekuatan suatu Negara. Namun, stabilitas ekonomi tidak selalu berjalan dengan mulus karena perekonomian dipengaruhi oleh banyak faktor,baik faktor ekstern maupun faktor intern. Salah satu indikator utama yang digunakan untuk melihat perkembangan perekonomian suatu Negara adalah tingkat laju inflasi. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum terhadap kelompok barang kebutuhan masyarakat dan bersifat terus-menerus atau kontinu. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi, yaitu kecenderungan dari daya beli uang sebagai alat tukar untuk menurun secara umum terhadap barang kebutuhan masyarakat. Dapat dikatakan inflasi dan deflasi mempunyai hubungan timbal balik. Angka inflasi yang mempunyai fluktuasi tinggi dari waktu ke waktu menandakan perekonomian suatu Negara tidak atau kurang stabil. Indonesia pernah mengalami tingkat inflasi yang sangat tinggi yaitu pada tahun 1996 dan 1997-1998 yang mengakibatkan berbagai segi kehidupan masyarakat mengalami krisis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleAnalisis Regresi Berganda terhadap Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Inflasi Tahun 2006-2007en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM062407135
dc.identifier.nidnNIDN0015085603
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI49401#Statistika
dc.description.pages77 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record