Gambaran Subjective Well-Being pada Single Mother yang Bekerja

Abstract

Seorang single mother harus dapat menjalankan peran ganda, yaitu peran sebagai ibu dan juga peran sebagai ayah bagi anak-anaknya. Hal ini berarti bahwa ibu harus mengurus keperluan rumah tangga, mendidik anak serta bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Akan tetapi, kesulitan dalam menyeimbangkan peran ganda yang dimilikinya sering kali menjadi sumber stres bagi single mother dan berdampak terhadap kondisi subjective well-being mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada single mother yang bekerja. Subjek yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah 90 orang single mother yang bekerja. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala subjective well-being yang didalamnya termasuk skala evaluasi kognitif yaitu Satisfaction with Life Scale (SWLS) dan skala evaluasi afektif yaitu Scale of Positive and Negative Experience (SPANE), yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan mengkategorisasikan subjective well-being kedalam kategori rendah dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30% subjek berada pada kategori tinggi, 26,7% subjek berada kategori rendah, dan 43,3% subjek tidak dapat dikategorisasikan.

A single mother should be able to perform multiple roles, namely the role of mother as well as father’s role for their children. This means that mothers should take care of household needs, educate children and work to meet family needs. However, the difficulty in balancing the multiple roles is often become a stressor for single mothers and affects their subjective well-being conditions. This study aims to find out the subjective well-being among working single mothers. The subjects involved in this research were 90 working single mothers. The measuring instruments used in this study are subjective well-being scales which include the cognitive evaluation scale of Satisfaction with Life Scale (SWLS) and the affective evaluation scale of Scale of Positive and Negative Experience (SPANE), which has been translated into Bahasa Indonesia. Data analysis was done by using descriptive statisticsto categorize subjective well-being into low and high categories. The results showed that as many as 30% of subjects were in the high category, 26.7% of subjects were in the low category, and 43.3% of subjects could not be categorized.