dc.description.abstract | Campur kode merupakan kajian sosiolinguistik yang terjadi ketika adanya
percampuran dua bahasa pada masyarakat multilingual dalam suatu kalimat yang
sama yang terjadi sesuai dengan kejadian yang sedang berlangsung. Penyebab pasti
dalam terjadinya campur kode ialah adanya kemampuan sang pengguna bahasa yang
mampu mengucapkan dan memahami 2 bahasa yang berbeda.
Campur kode biasanya terjadi ketika situasi berada dalam situasi informal,
adanya faktor kebiasaan, dan tidak ada ungkapan yang tepat dalam mengaplikasikan
apa yang akan disampaikan. Pencampuran kode bahasa bukan hanya sering terjadi di
kehidupan biasa saja, namun dalam komik atau manga Jepang juga terdapat adanya
pencampuran bahasa tersebut, salah satunya yaitu dalam komik Nodame Cantabile
Jilid 10 karya Tomoko Ninomiya.
Dalam penelitian ini, komik Nodame Cantabile Jilid 10 mengangkat kisah
saat kedua tokoh utama dan teman-temannya yang baru saja pindah ke negara
Perancis. Setting cerita yang diambil di Perancis menimbulkan banyak bermunculan
campur kode berbahasa asing Inggris maupun Perancis dalam komik tersebut.
Hal tersebut yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis memutuskan beberapa perumusan masalah
yaitu apa sajakah bentuk campur kode dan penyisipan unsur-unsur campur kode yang
terdapat dalam komik Nodame Cantabile Jilid 10 Karya Tomoko Ninomiya. Pada penelitian ini penulis menemukan beberapa bentuk campur kode yaitu
penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata (terdiri atas kata nomina, verba dan
adjektiva), penyisipan unsur-unsur yang berwujud frasa dan penyisipan unsur-unsur
yang berwujud baster. Untuk penyisipan unsur-unsur yang berwujud perulangan kata,
idiom dan klausa tidak ditemukan dalam penelitian ini.
Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah bentuk campur kode
berjenis penyisipan unsur-unsur meliputi bentuk kata, frasa dan baster. Pada
penyisipan unsur-unsur berbentuk kata terdiri atas kata nomina, kata verba dan kata
adjektiva. Lalu pada frasa terdiri atas frasa nomina dan frasa verba. Dan yang terakhir
pada baster terdiri atas baster berjenis prefiks dengan kata, kata dengan prefiks dan
kata dengan kata. Bentuk campur kode berupa kata mempunyai frekuensi lebih
tinggi daripada bentuk yang lain.
Tipe campur kode yang ditemukan yaitu adanya campur kode keluar atau
(outer code mixing). Campur kode ekstern merupakan penyisipan unsur bahasa dari
bahasa asing. Dalam penelitian ini bahasa yang mempengaruhi campur kode antara
bahasa inti yaitu bahasa Jepang dengan bahasa asing yang terdiri atas dua yaitu
bahasa Inggris dan bahasa Prancis. Namun jenis yang paling banyak terdapat adalah
bahasa Inggris.
Faktor penyebab terjadinya campur kode yang didapat dalam hasil penelitian
ini terdiri atas tiga. Faktor kesantaian (situasi informal), faktor kebiasaan dan faktor
tidak adanya ungkapan yang tepat dalam bahasa yang sedang digunakan. Sedangkan
apabila ditinjau dari faktor internal maupun eksternalnya, hasil penelitian ini memiliki faktor internal yaitu faktor low frequency of word (kata dengan tingkat
penggunaan yang rendah), dalam hal ini ditemukan penggunaan kata-kata yang
umum, popular dan sering digunakan meskipun bukan dari bahasa si penuturnya
sendiri, penutur lebih memilih melakukan hal tersebut daripada menggunakan katakata
dari bahasa aslinya sendiri yang tidak umum digunakan.
Kemudian pada faktor eksternal yaitu faktor perkembangan atau perkenalan
dengan budaya baru. Kepindahan para tokoh dalam komik ke negara Perancis
menyebabkan bermunculan pengetahuan tentang budaya baru khususnya bahasa, oleh
karena itu banyak bermunculan penggunaan campur kode dari bahasa Inggris (bahasa
Internasional) dan bahasa Perancis. Dan faktor eksternal lain yaitu in sufficiently
differentiated (kurangnya pembedaan). Penutur dalam komik mencampurkan kata
atau istilah dari bahasa Inggris dan Perancis ke dalam bahasanya sendiri, yaitu bahasa
Jepang karena kata atau istilah tersebut lebih cocok daripada bahasa aslinya sendiri.
Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya kemampuan penutur dalam membedakan
makna atau maksud tertentu karena kebiasaan. | en_US |