Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah dengan Pertumbuhan Ekonomi sebagai Variabel Moderating pada Pemda di Sumatera Utara
View/ Open
Date
2012Author
Siregar, Ucok
Advisor(s)
Lubis, Ade Fatma
Torong, Zainul Bahri
Metadata
Show full item recordAbstract
Akuntansi keuangan daerah di Indonesia mernpakan salah satu bidang dalam
akuntansi sektor publik yang mendapat perhatian besar dari berbagai pihak
semenjak reformasi di tahun 1998. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kebijakan
barn dari Pemerintah Republik Indonesia yang mereformasi berbagai hal, termasuk
pengelolaan keuangan daerah. Reformasi tersebut awalnya dilakukan dengan
mengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 yang
menggantikan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1956 yang berkaitan dengan
keuangan negara dan daerah.
Di era otonomi daerah seperti saat ini kemandirian suatu daerah adalah
tuntutan utama yang tidak dapat dielakkan lagi. Kesiapan sumber daya pun harus
dapat diatasi, mengingat kewenangan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah dalam hal mengatur pemerintahan daerahnya masing -
masing. Kemandirian yang dituntut tersebut adalah dimana daerah harns mampu
mengatur dan mengelola segala bentuk penerimaan dan pembiayaan tanpa harus
tergantung kembali dengan pemerintah pusat seperti yang terjadi di era sebelum
otonomi daerah direalisasikan.
Perkembangan reformasi terns berlanjut dengan diterbitkannya UndangUndang
Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pernbahan dan penyempumaan dari
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 sebagai perubahan dan penyempumaan dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1999. Akibatnya, sebagai konsekuensi, peraturan perundang-undangan dibawahnya
juga harus mengikuti.
Collections
- Master Theses [1362]