dc.description.abstract | Pendahuluan: Prolaps organ pelvik menyebabkan morbiditas yang cukup tinggi dan menurunkan kualitas hidup wanita. Atas etiologi yanj cutui
multifaktorial, sulit memprediksi prolaps organ pelvik. rioulin-s, ya-ng tetair ditunjukkan dapat menjadi pembeda pada pasien prolaps organ pelvik,
perlu dinilai aplikasinya di lndonesia.
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan rerata expresi Fibulin-s wanita penderita prolapsus organ pelvik dibandingkan dengan non prolaps organ pelvik.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross
sectionaldi Rumah sakit H. Adam Malik trahun 2016. pirafin blok jaringan
ligamentum sakro-uterina pada wanita penderita prolaps dan wanita ion profaps organ pelvik diproses ke laboratrium deng an
'monoclonal
mouse
antibody-human Fibutin-S (8BB) gene lD 10s16 (NovusbiotogicaD. Data
ditabulasi dan dianalisis dengan SpSS 17.
Hasil: Masing-masing 20 blok parafin jaringan dari wanita prolaps dan yltt? non prolaps organ pelvik dimasukkan dalam penetitian. Keiompok PoP kebanyakan berusia >60 tahun, multipara, dan sudah menopause.
Sebanyak 85olo sampel kasus menunjukkan ekspresi fibulin-s hegatif
dibandingkan 90% ekspresi fibulin positif pada kontrol (p=0.001). Nariun,
tidak ada perbedaan yang bermakna nilai ekspresi fiOutin-s beidasarkan
derajat POP (p=9.5211.
Kesimpulan: Ada perbedaan yang bermakna nitai ekspresi Fibulin-S
antara kelompok PoP dengan kontrol tetapi tidak ada perbedaan antar
derajat POP | en_US |