Show simple item record

dc.contributor.advisorErvina, Irma
dc.contributor.advisorAgusnar, Harry
dc.contributor.authorSusanto, Chandra
dc.date.accessioned2022-12-23T08:14:55Z
dc.date.available2022-12-23T08:14:55Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/77287
dc.description.abstractPlak bakteri merupakan penyebab utama terjadinya inflamasi gingiva. 1 Kemampuan bakteri untuk melekat pada pejamu dapat menyebabkan penyakit infeksi seperti gingivitis dan periodontitis. Bakteri di dalam rongga mulut terutama bakteri patogen seperti Porphyromonas gingivalis (P. gingivalis), Aggregatibacter actinomycetemcomitans (A. actinomycetemcomitans) memiliki sifat virulensi yang sangat tinggi. 2 Aggregatibacter actinomycetemcomitans merupakan bakteri gram negatif yang terdapat di rongga mulut dan merupakan salah satu etiologi terjadinya periodontitis agresif.3 Bakteri ini memiliki kemampuan dalam memproduksi leukotoksin yang dapat mendorong terjadinya kerusak.an jaringan periodontal dan termasuk salah satu jenis bakteri yang dipertimbangkan sebagai bakteri patogen periodontal dan merupakan etiologi primer terjadinya periodontitis.4 ' 5 Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri gram negatif berpigmen hitam dan menjadi salah satu bakteri yang sangat berperan dalam menyebabkan terjadinya penyakit periodontitis. Bakteri ini mampu mengeluarkan suatu enzim protease yang dapat menimbulkan kerusakan padajaringan penjamu.6 Fusobacterium nuc/eatum (F. nuc/eatum) adalah bakteri anaerob gram negatif dan sangat dominan di dalam plak dental.7 Fusobacterium nucleatum diketahui sebagaijembatan koagregasi yang paling berperan dalam membantu agregas1 Streptokokus dan obligat anaerob.8 Fusobacterium nuc/eatum dapat mensekresi peptida yang memengaruhi sel dan respon imun pejamu. 7 Perawatan penyakit periodontal secara konvensional dapat dilakukan dengan penyingkiran plak dan kalkulus secara mekanis yaitu skeling dan penyerutan akar tetapi pada beberapa kasus diperlukan tambahan antimikroba. 9 Perawatan tambahan seperti penggunaan antibakteri dapat memberikan hasil perawatan yang lebih baik, khususnya pada lesi yang lebih dalam pada gigi dengan bentuk anatomi yang lebih kompleks. to Bahan antimikroba yang diberikan baik secara sistemik maupun lokal dapat membantu menekan jumlah bakteri patogen di dalam poket periodontal dan rongga mulut. 11 Perawatan penyakit periodontal dengan bahan tambahan kimia ditujukan untuk mengontrol infeksi yang lebih baik yaitu dengan menggunakan antibiotik dan antiseptik. 9en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectIn Vitroen_US
dc.subjectAntimikrobaen_US
dc.subjectGel Tetrasiklinen_US
dc.subjectKitosanen_US
dc.titleEvaluasi In Vitro Efektifitas Antimikroba Gel Tetrasiklin Berbasis Kitosan terhadap Beberapa Bakterl Patogen Periodontalen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM137160013
dc.identifier.nidnNIDN0002077101
dc.identifier.nidnNIDN0017085303
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI12705#Periodonsia
dc.description.pages93 halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record