Ekspresi Interleukin-1 Alpha pada Wanita Penderita Prolaps Organ Pelvik dan Wanita Non Prolaps Organ Pelvik
View/ Open
Date
2016Author
Aritonang, Rizal Kurniawan
Advisor(s)
Tala, Mohd Rhiza Z
Siregar, Henry Salim
Metadata
Show full item recordAbstract
lntroduction: POP is a common health problem, disturbing, and affects women of all
ages and their treatment often requires a high cost. Although POP is generally not
fatal, but can worsen the quality of life by causing abnormalities of the urinary
bladder, gastrointestinal system as well as sexual dysfunction. lnterleukin 1 (lL-1) is
one of the mediators of the acute phase inflammatory response and one of them is
secreted by macrophages. lL-1 is involved as one of mediator dysfunction and tissue
damage in chronic inflammatory diseases. There is a theory that ll-1o as pro
inflammatory cytokines can increase the expression of MMP and TlMp presses that
cause tissue remodeling disorder that led to the breakdown of collagen ligaments
supporting the uterus that can cause pop.
Objective: The purpose of this study was to determine differences in the expression
of interleukin-1o in women with pelvic organ prolapsed compared to non-sufferers of
pelvic organ prolapsed.
Methods: This research is an analytic study two research subjects are not paired
with cross sectional study design (cross-sectional) which examined tissue
immunohistochemistry on paraffin blocks sacrouterina ligament in women with pelvic
organ prolapsed and women non- sufferers pelvic organ prolapsed in Obstetric and
Gynecology Departement Medical Faculty of Sumatera Utara University - Haji Adam
Malik Hospital and immunohistochemistry test will examined by Departement of
Pathology Anatomy Haji Adam Malik Hospital Medan for two months, from January
2016 until February 2016. Samples were paraffin blocks sacrouterine tigament tissue
in patients with pelvic organ prolapsed and non pelvic organ prolapsed taken from
total abdominal hysterectomy surgery and fulfill the inclusion and exclusion criteria.
Total number of 40 for a sample of 20 women with pelvic organ prolapsed as the
case group and 20 women non pelvic organ prolapsed as a control group. ln both
groups performed immunohistochemistry examination of the paraffin tissue blocks
ligament sacrouterine then the immunohistohemistry assessment of expression of tL-
14 antibody using Alfred score.
Results: From the correlation test concluded that the expression of lL-1 Alpha does
not have any significant difference, age, parity, and menopausal status. Pelvic organ
prolapsed degrees in subjects research generally degree lll. lL-lAlpha Expression
not had significant differences in the degree of pelvic organ prolapsed Pendahuluan: POP merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi,
mengganggu, dan mempengaruhi perempuan dewasa pada semua usia dan
penanganannya seringkali memerlukan biaya yang tinggi. Meskipun POP umumnya
tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat memperburuk kualitas hidup penderita
karena menimbulkan kelainan pada kandung kemih, sistem saluran cerna serta
gangguan fungsi seksual. lnterleukin 1 (lL-1) adalah salah satu mediator dari fase
akut respon inflamasi dan disekresikan salah satunya oleh makrofag. lL-1 terlibat
sebagai mediator disfungsi dan kerusakan jaringan pada penyakit inflamasi kronis.
Terdapat teori yang mengatakan lL-1o sebagai sitokin proinflamatori dapat
meningkatkan ekspresi MMP dan menekan TIMP yang menyebabkan terjadinya
gangguan remodelling jaringan sehingga berujung pada kerusakan kolagen ligamen
pendukung uterus yang dapat menyebabkan terjadinya POP.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan ekspresi
interleukin-1o pada pada wanita penderita prolaps organ pelvik dibandingkan non
penderita prolaps organ pelvik.
Metode: Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik 2 subjek penelitian tidak
berpasangan dengan desain cross sectional study (potong lintang) dimana dilakukan
pemeriksaan imunohistokimia terhadap parafln blok jaringan ligamentum
sakrouterina pada wanita penderita prolaps organ pelvik dan wanita non prolaps
organ pelvic di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara - RSUP Haji Adam Malik Medan dan pemeriksaan
imunohistokimia dilakukan oleh Departemen Patologi Anatomi RSUP Haji Adam
Malik Medan selama 2 bulan, 1 Januari 2016 sampai dengan 28 Februari 2016.
Sampel adalah adalah Parafin blok jaringan ligamentum sakro-uterina pada pasien
prolaps organ pelvic dan non prolaps organ pelvik yang diambil dari tindakan operasi
total abdominal histerektomi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Total
sejumlah 40 sampel yang terdiri atas 20 wanita dengan prolaps organ pelvik sebagai
kelompok kasus dan 20 wanita non prolaps organ pevik sebagai kelompok kontrol.
Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan imunohistokimia terhadap parafin blok
jaringan ligamentum sakrouterina kemudian penilaian imunohistokimia tersebut
untuk ekspresi antibody lL-1A menggunakan skor Alfred.
Hasil: Dari uji korelasi disimpulkan bahwa ekspresi ll-lAlpha tidak memiliki
perbedaan yang bermakna dengan, usia, paritas, dan status menopause. Derajat
POP pada subyek penelitian umumnya derajat lll. Ekspresi lL-lAlpha tidak memiliki
perbedaan bermakna dengan derajat POP. Ekspresi ll-lAlpha yang positif pada
wanita POP sebesar 17 sampel (857o), sedangkan pada kelompok kontrol ekspresi ll-lAlpha positif hanya pada 4 sampel (20%). Secara statistik menunjukkan ada
perbedaan yang bermakna nilai ekspresi ll-lAlpha antara kelompok penderita pOp
dengan yang non penderita pop
Collections
- Master Theses [314]