Hubungan Human Papillomavirus dengan Kelainan Mukosa Mulut Berpotensi Maligna dan Maligna Terkait Menyirih pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Ambarita Samosir, Sumatera Utara

Abstract

Human Papillomavirus (HPV) is known to be associated with several types of oral potentially malignant disorders and oral cancer. Recent studies have been shown that HPV oncogenes act synergistically with a common risk factor of chemical carcinogens in betel quid chewing, resulting in oral malignant transformation. The aim of the present study was to investigate the association between HPV with oral potentially malignant and malignant disorders related to betel quid chewing. This case-control study performed on all habitual chewers of betel quid, surrounded the working area of the local government clinic of Ambarita, Samosir Sumatera Utara Indonesia. As study group, subjects with oral potentially malignant and malignant disorders i.e submucous fibrosis, leukoplakia and oral cancer, and as control group, subjects without oral potentially malignant and malignant disorders, were assigned into study. All HPV DNA samples were collected by swabing over the oral lesions and normal mucosa, thereafter performed using nested-polymerase chain reaction. Fisher exact test and multiple logistic regression were used to investigate associations between variables. The two groups commonly chewed betel quid with tobacco. The risk of oral potentially malignant and malignant disorders increased with the increase in duration of chewing betel quid (OR= 4.379; p= 0.023), number of quids consumed per-day (OR= 4.800; p= 0.021), duration of retention of the quid in the mouth (OR= 2.639; p= 0.210) and lifetime exposure of chewing betel quid (OR= 5.100; p= 0.011). The present study noted a high prevalence of positive HPV, both in case group (96.4%) and control group (82.6%). HPV increased the risk of oral potentially malignant and malignant disorders (OR= 5.684; p= 0.162). In a multivariate analysis of all risk factors, HPV and lifetime exposure of betel quid chewing remained independent risk factor for oral potentially malignant and malignant disorders. As the conclusion, the present study showed HPV acts synergistically with lifetime exposure of betel quid chewing habit in development of oral potentially malignant and malignant disorders.

Human Papillomavirus (HPV) telah dihubungkan dengan terjadinya beberapa kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan kanker mulut. Dewasa ini sering dibahas peran sinergistik dari onkogen HPV bersama dengan faktor risiko umum yaitu karsinogen kimiawi terkait menyirih, dalam menyebabkan transformasi malignansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan HPV dengan kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan maligna terkait menyirih. Penelitian kasus-kontrol ini dilakukan pada subjek menyirih di wilayah kerja Puskesmas Ambarita, Samosir Sumatera Utara Indonesia. Kelompok kasus terdiri dari subjek dengan kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan maligna terkait menyirih yaitu submukus fibrosis, leukoplakia maupun kanker mulut, sedangkan kelompok kontrol terdiri dari subjek tanpa kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan maligna terkait menyirih. DNA HPV dikumpulkan dengan cara swab dan dilakukan pemeriksaan nested-polymerase chain reaction. Analisis hubungan antara variabel menggunakan Fisher exact test dan regresi logistik berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan kedua kelompok paling banyak menyirih pinang dan tembakau. Risiko terjadinya kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan maligna terkait menyirih meningkat dengan bertambahnya lama menyirih (OR= 4,379; p= 0,023), jumlah menyirih per-hari (OR= 4,800; p= 0,021), lama sirih ditahan di mulut (OR= 2,639; p= 0,210) dan lifetime exposure (OR= 5,100; p= 0,011). Prevalensi HPV positif ditemukan tinggi, baik pada kelompok kasus (96,4%) maupun kontrol (82,6%). HPV meningkatkan risiko kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan maligna terkait menyirih (OR= 5,684; p= 0,162). Analisis multivariat menunjukkan bahwa HPV dan lifetime exposure menyirih merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan maligna terkait menyirih. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan peran sinergistik HPV bersama dengan lifetime exposure menyirih dalam menyebabkan kelainan mukosa mulut berpotensi maligna dan maligna terkait menyirih.