Show simple item record

dc.contributor.advisorBuulolo, Faigiziduhu
dc.contributor.authorWidhodho, Hartono
dc.date.accessioned2022-12-26T08:13:24Z
dc.date.available2022-12-26T08:13:24Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/77852
dc.description.abstractPenduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa menjadi beban oleh negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Robert Malthus yang datang di akhir abad ke 18 dengan teorinya, pada dasarnya menyatakan bahwa penduduk yang banyak merupakan penyebab kemiskinan. Menurut Malthus laju pertumbuhan penduduk yang mengikuti deret ukur tak akan pernah terkejar oleh pertambahan makanan dan pakaian yang hanya bertambah secara deret hitung. Namun pada akhir abad ke XX teori Malthus ini mulai dibantah oleh pakar kependudukan dan pakar ekonomi. Alasan teori ini mulai ketinggalan disebabkan telah berhasilnya beberapa negara mengurangi laju pertumbuhan penduduk, sementara dari sisi produksi telah berhasil ditingkatkan melalui kemajuan terknologi. Teori Malthus ini pada dasarnya beranjak dari dua gagasan utama: 1. manusia selalu memerlukan sandang pangan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. nafsu seksual antara dua jenis kelamin akan selalu ada dan tidak akan berubah sifatnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleProyeksi Pertumbuhan Penduduk di Kotamadya Tebing Tinggi Tahun 2012en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM092407094
dc.identifier.nidnNIDN0018125301
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI49401#Statistika
dc.description.pages61 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record