Show simple item record

dc.contributor.advisorHarahap, Agus Salim
dc.contributor.authorS, Jhon Wesley
dc.date.accessioned2022-12-27T02:00:29Z
dc.date.available2022-12-27T02:00:29Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/77922
dc.description.abstractKopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan yang lainnya dan berperan penting sebagai sumber devisa Negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012). Dalam hal penyediaan lapangan kerja usahatani kopi dapat memberi kesempatan kerja yaitu sebagai pedagang pengumpul hingga eksportir, buruh perkebunan besar dan buruh industri pengolahan kopi. Indonesia pernah mengalami penurunan produksi kopi hal ini disebabkan karena umur kopi yang sudah cukup tua, dan pemeliharaan yang tidak intensif. Namun hal tersebut masih dapat di ditingkatkan dengan cara merehabilitasi tanaman kopi yang tidak produktif lagi dan meningkatkan pemeliharaan terhadap tanaman kopi tersebut. Dengan demikian peranan kopi tetap dapat dipertahankan dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional, mengingat kopi merupakan salah satu komoditi ekspor yang unggul (Retnandari dan Tjokrowinoto, 1991). Mengenal kopi berarti harus mengenal sejarah tentang kopi lebih dahulu, sebab sejarah merupakan catatan terpenting yang harus kita hormati. Kopi merupakan komodity terbesar di Dunia, sebab kita mesti Bangga bahwa Indonesia merupakan Komodity kopi terbesar no 3 di Dunia setelah Brazil dan Colombia. Dan ketiga Negara inilah yang membagi ( ekspor ) hasil kopi ke berbagai Negara-negara di belahan Dunia ini. Pada tahun 1696, Belanda membawa coffee ke Batavia , dimana sekarang ini Jakarta . Pelabuhan Batavia menjadi penyalur kopi ke Europe. Lebih dari 316 tahun , Nama “Java” and “Sumatra” menjadi brand yang sangat terkenal karena rasa dan aroma yang sangat khas. Di Sumatera terdapat di Lampung, Palembang, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Dengan berkembangnya daerah-daerah yang membudidayakan kopi, maka semakin berkembang pulalah areal perkebunan kopi di Indonesia (AAK, 1988). Perkembangan areal kebun kopi terus berlanjut setelah Indonesia merdeka, dan perkembangan yang paling pesat terjadi pada periode 1975-1985.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kopi di Kecamatan Lintongnihuta Berdasarkan Data Tahun 2010-2015en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM142407037
dc.identifier.nidnNIDN0028085405
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI49401#Statistika
dc.description.pages80 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record