Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Jagung di Kabupaten Karo
View/ Open
Date
2017Author
Bangun, Piniel Peres
Advisor(s)
Harahap, Agus Salim
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di
Indonesia, jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Sedangkan
berdasarkan urutan bahan makanan pokok dunia, jagung menduduki urutan ketiga
setelah gandum dan padi. Di Negara agraris seperti Indonesia, sangat mendukung
dikembangkannya komoditi jagung. Sebab tanaman jagung memiliki potensi yang
cukup untuk di budidayakan dan mudah diusahakan. Peranan penganekaragaman
kebutuhan pangan dari bahan jagung sangat diperlukan dalam usaha tani ini
sehingga tidak mustahil komoditi jagung pada dewasa ini mendapat perhatian
(AAK, 1993).
Ditinjau dari produksinya, swasembada jagung sebenarnya sudah berhasil
dicapai oleh Indonesia. Namun, karena kontinuitas produksi jagung tidak dapat
dipenuhi maka ada saatnya Indonesia harus mengimpor jagung disamping
kegiatan mengekspor jagung (Adisarwanto, 2000).
Produksi jagung hingga kini dikonsumsi oleh manusia dalam berbagai
bentuk penyajian. Buah jagung yang masih muda, terutama jenis jagung manis
(sweet corn) sangat disukai orang dan biasanya disajikan dalam bentuk jagung
rebus atau tepung maizena dan minyak jagung. Jagung merupakan salah satu jenis
bahan makanan yang mengandung sumber karbohidrat yang dapat digunakan
untuk menggantikan beras. Karena jagung memiliki kalori yang hampir sama
dengan kalori yang terkandung dalam padi.