Pengembangan Sektor Informal dan Pengaruhnya terhadap Permukiman Kumuh di Kotamadya Medan (Studi Kasus Sektor Perdagangan dan Pengangkutan)
View/ Open
Date
1999Author
Wiriana, Adhi
Advisor(s)
Miraza, Bachtiar Hassan
Tarmizi, Hasan Basri
Manaf, Abdul
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat dengan secara swadaya mengelola sumber daya apa saja yang dapat dikuasainya setempat, dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya dimana sektor informal merupakan salah satu bagian dari padanya. Pada kondisi kelesuan ekonomi seperti yang terjadi pada tahun 1998, sektor informal meniadi "katup pengaman" atas penambahan angkatan kerja baru maupun pegawai terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan-perusahaan yang tutup sehingga mencegah merajalelanya pengangguran dan keresahan sosial. Ditinjau dari segi permukiman, sejumlah pekerja sektor informal bertempat tinggal di permukiman yang kumuh. Kawasan permukiman kumuh sering diidentikkan dengan kawasan desa tertinggal di wilayah perkotaan. Karakteristik kawasan permukiman ini terutama ditandai oleh ketidak teraturan bentuk fisik rumah. Berdasarkan data hasil pengamatan lapangan ternyata jumlah pekerja sektor informal dan ketersediaan fasilitas umum berpengaruh nyata terhadap jumlah rumah di permukiman kumuh. Semakin banyak pekerja sektor informal maka semakin banyak rumah kumuh di permukiman kumuh, sedangkan semakin lengkap fasilitas umum yang tersedia maka semakin sedikit jumlah rumah kumuh di permukiman kumuh. Ketersediaan fasilitas sosial tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah rumah di permukiman kumuh.