Analisis Nonlinier Time History pada Bangunan yang Menggunakan Base Isolator Akibat Gerakan Tanah oleh Gempa
Abstract
Indonesia merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap gempa bumi,
maka untuk mengurangi resiko bencana diperlukan suatu konstruksi bangunan tahan
gempa. Perencanaan tahan gempa umumnya didasarkan pada analisis struktur elastik
yang diberi faktor beban untuk simulasi kondisi ultimate (batas). Kenyataannya,
perilaku runtuh bangunan saat gempa adalah inelastik. Metode perencanaan struktur
tahan gempa dibagi menjadi dua, yaitu perencanaan konvensional yang berdasarkan
konsep bagaimana meningkatkan kapasitas tahanan struktur terhadap gaya gempa
yang bekerja padanya. Konsekwensinya adalah pada bangunan dimana kekakuan
lateralnya cukup besar akan mengalami percepatan lantai yang besar, sedangkan pada
bangunan fleksibel akan mengalami perpindahan lateral yang cukup besar. Kemudian
metode yang kedua yaitu dengan pendekatan teknologi dengan menambahkan alatalat
peredam ke struktur. Pada tugas akhir ini dibahas alat peredam gempa, yaitu lead
rubber bearing..
Adapun yang menjadi tujuan dari tugas akhir ini adalah membandingkan
struktur yang menggunakan lead rubber bearing dan yang tidak menggunakan lead
rubber bearing (konvensional). Di dalam tugas akhir ini, struktur bangunan yang
dimodelkan adalah gedung 6 lantai yang terletak di Indonesia. Struktur bangunan
tersebut dimodelkan dengan bantuan program SAP V10.0.1. Kemudian beban gempa
direncanakan dengan analisa non-linier, yaitu gempa El-centro N-S yang direkam
pada tanggal 15 mei 1940 di California.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa struktur yang
menggunakan lead rubber bearing mampu mereduksi perpindahan, momen, gaya
lintang, dan gaya normal. Dan bangunan yang tidak menggunakan lead rubber
bearing tidak memenuhi syarat kinerja batas layan dan batas ultimit yang telah
ditentukan.
Universitas
Collections
- Undergraduate Theses [1480]