Analisa Lentur dan Torsi pada Core-Wall Terbuka dan Tertutup dengan Teori Thin-Walled
Abstract
Pada jaman sekarang ini, pembangunan struktur bangunan tinggi
seperti apartemen, mall, plaza, dll semakin sering terjadi di kota-kota besar.
Penggunaan jenis konstruksi core-wall ini akan membuat suatu struktur yang
bersifat lebih ekonomis (dimensi struktur lain akan lebih kecil) terhadap
bagian lain seperti konstruksi portal terbuka.
Pada umumnya, core-wall tertutup sangat jarang ditemukan di dalam
dunia konstruksi. Core-wall tertutup bersifat kurang efektif dan efisien karena
terdapatnya suatu space waste (ruangan kosong yang tidak berguna) pada
tengah core-wall yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan lift,
tangga darurat, dll Sedangkan core-wall terbuka lebih sering dipakai dan
sangat berkembang saat ini karena bersifat lebih efektif dan efesien serta
ekonomis untuk bangunan bertingkat tinggi
Struktur Core-wall yang memikul gaya-gaya luar akan menimbulkan
suatu tegangan lentur dan geser yang nilainya bergantung pada beberapa
faktor yaitu ukuran penampang, jenis perletakkan, serta sifat material yang
akan digunakan untuk struktur core-wall. Akibat dari adanya suatu
pembebanan gaya luar dari struktur core-wall akan menyebabkan terjadinya
momen torsi dan bimoment. Oleh karena itu, terjadinya perpuntiran
disepanjang core-wall yang menimbulkan suatu torsi dan tegangan geser
warping.
Dengan menggunakan thin-walled theory antara core-wall terbuka
dan core-wall tertutup yang dianalisis dengan beban lentur yang sama,
volume penampang yang sama dan material yang sama. Perolehan hasil dari
beban lentur sejajar sumbu x, tegangan lentur diperoleh perbandingan sebesar
19% dan tegangan geser diperoleh perbandingan sebesar 137%. Akibat beban
lentur sejajar sumbu y, tegangan lentur diperoleh perbandingan sebesar 71%
dan tegangan geser diperoleh perbandingan 54%. Akibat torsi pada sumbu z,
tegangan torsi di sayap core-wall diperoleh perbandingan sebesar 626% dan
tegangan torsi di badan core-wall diperoleh perbandingan sebesar 262%.
Akibat tegangan geser warping pada sumbu z, tegangan geser warping di
sayap core-wall diperoleh perbandingan sebesar 1208% dan , tegangan geser
warping di badan core-wall diperoleh perbandingan sebesar 2169%.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh tegangan torsi, tegangan geser
warping, dan tegangan lentur core-wall terbuka lebih besar dibandingkan
core-wall tertutup, hal ini menunjukan bahwa core-wall terbuka jauh lebih
lemah terhadap gaya yang bekerja disepanjang core-wall dibandingkan
dengan core-wall tertutup. Hal ini disebabkan karena pengaruh bentuk benda
yang tidak simetris pada core-wall terbuka.
Collections
- Undergraduate Theses [1485]