Show simple item record

dc.contributor.advisorSurbakti, Besman
dc.contributor.authorSubrata, Frans
dc.date.accessioned2022-12-28T08:16:04Z
dc.date.available2022-12-28T08:16:04Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/78709
dc.description.abstractPada jaman sekarang ini, pembangunan struktur bangunan tinggi seperti apartemen, mall, plaza, dll semakin sering terjadi di kota-kota besar. Penggunaan jenis konstruksi core-wall ini akan membuat suatu struktur yang bersifat lebih ekonomis (dimensi struktur lain akan lebih kecil) terhadap bagian lain seperti konstruksi portal terbuka. Pada umumnya, core-wall tertutup sangat jarang ditemukan di dalam dunia konstruksi. Core-wall tertutup bersifat kurang efektif dan efisien karena terdapatnya suatu space waste (ruangan kosong yang tidak berguna) pada tengah core-wall yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk pembuatan lift, tangga darurat, dll Sedangkan core-wall terbuka lebih sering dipakai dan sangat berkembang saat ini karena bersifat lebih efektif dan efesien serta ekonomis untuk bangunan bertingkat tinggi Struktur Core-wall yang memikul gaya-gaya luar akan menimbulkan suatu tegangan lentur dan geser yang nilainya bergantung pada beberapa faktor yaitu ukuran penampang, jenis perletakkan, serta sifat material yang akan digunakan untuk struktur core-wall. Akibat dari adanya suatu pembebanan gaya luar dari struktur core-wall akan menyebabkan terjadinya momen torsi dan bimoment. Oleh karena itu, terjadinya perpuntiran disepanjang core-wall yang menimbulkan suatu torsi dan tegangan geser warping. Dengan menggunakan thin-walled theory antara core-wall terbuka dan core-wall tertutup yang dianalisis dengan beban lentur yang sama, volume penampang yang sama dan material yang sama. Perolehan hasil dari beban lentur sejajar sumbu x, tegangan lentur diperoleh perbandingan sebesar 19% dan tegangan geser diperoleh perbandingan sebesar 137%. Akibat beban lentur sejajar sumbu y, tegangan lentur diperoleh perbandingan sebesar 71% dan tegangan geser diperoleh perbandingan 54%. Akibat torsi pada sumbu z, tegangan torsi di sayap core-wall diperoleh perbandingan sebesar 626% dan tegangan torsi di badan core-wall diperoleh perbandingan sebesar 262%. Akibat tegangan geser warping pada sumbu z, tegangan geser warping di sayap core-wall diperoleh perbandingan sebesar 1208% dan , tegangan geser warping di badan core-wall diperoleh perbandingan sebesar 2169%. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh tegangan torsi, tegangan geser warping, dan tegangan lentur core-wall terbuka lebih besar dibandingkan core-wall tertutup, hal ini menunjukan bahwa core-wall terbuka jauh lebih lemah terhadap gaya yang bekerja disepanjang core-wall dibandingkan dengan core-wall tertutup. Hal ini disebabkan karena pengaruh bentuk benda yang tidak simetris pada core-wall terbuka.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectCorewallen_US
dc.subjectThin-walled theoryen_US
dc.subjectCore-wall terbukaen_US
dc.subjectCore-wall tertutupen_US
dc.titleAnalisa Lentur dan Torsi pada Core-Wall Terbuka dan Tertutup dengan Teori Thin-Walleden_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090404068
dc.identifier.nidnNIDN0012105406
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI22201#Teknik Sipil
dc.description.pages195 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record