dc.description.abstract | Pada perencanaan suatu konstruksi, seorang perencana dituntut untuk
mendesain suatu bangunan yang kuat, mudah dalam pelaksanaan, aman ketika
dilakukan pembebanan maksimum dan memenuhi fungsi serta kebutuhan bangunan.
Salah satunya adalah dengan menggunakan baja dalam perencanaan konstruksi.
Dewasa ini, penggunaan baja profil light lip channel lebih sering digunakan sebagai
gording dalam struktur atap bangunan.
Dalam perencanaan gording, secara analitis beban yang dihitung diasumsikan
selalu bekerja pada titik berat profil. Berbeda dengan kenyataan di lapangan yang
mana beban bekerja akibat beban atap, beban hidup serta beban-beban lainnya, yang
menumpu adalah flens atas dari profil. Dalam tugas akhir ini, penulis mencoba
menganalisa bagaimana jika beban yang kita tinjau tersebut bekerja tidak pada titik
berat profil, dan apa efek yang terjadi?
Untuk penampang tipis yang hanya memiliki 1 sumbu simetris seperti light
lip channel (Clips), pusat berat profil dengan pusat geser tidaklah berhimpit. Oleh
karena itu, jika ada beban yang bekerja akan menimbulkan momen torsi akibat
adanya jarak xo antara pusat geser (shear center) dengan pusat berat. Momen torsi
yang terjadi ternyata lebih kecil seiring dengan kenaikan variasi kemiringan atap (α).
Hal ini disebabkan karena gaya ke arah sumbu-x semakin besar dan gaya ke arah
sumbu-y semakin kecil, namun selisih pengurangan momen torsi ke arah sumbu-x
lebih kecil dari momen torsi ke arah sumbu-y. Sehingga semakin besar sudut
kemiringan atap bukan berarti momen torsi ke arah sumbu-x yang lebih besar,
ternyata momen torsi ke arah sumbu-y yang lebih besar. Namun selisih yang
diberikan menjadi semakin kecil.
Tegangan maksimum yang timbul akibat torsi ternyata jauh lebih kecil dari
tegangan maksimum yang terjadi akibat lentur. Namun, nilai tegangan maksimum
torsi yang dihitung secara analitis dan dibandingkan dengan geser ANSYS, terlihat
nilainya cukup mendekati dan semakin kecil untuk sudut kemiringan yang semakin
besar. Persentase perbandingan antara tegangan maksimum analisa torsi dengan
geser ANSYS untuk variasi α (10o, 15o, 20o, dan 25o) berkisar -21% sampai -73%.
Persentase perbandingan antara tegangan maksimum pada perencanaan gording
dengan normal ANSYS untuk variasi α (10o, 15o, 20o, dan 25o) berkisar antara –8%
sampai -35%. Persentase perbandingan antara tegangan maksimum analisa lentur
dengan normal ANSYS untuk variasi α (10o, 15o, 20o, dan 25o) berkisar antara -8%
sampai -35%. | en_US |