dc.description.abstract | Dalam pelaksanaan proyek konstruksi selalu ada potensi bahaya atau
risiko yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup banyak mengenai biaya,
material, dan waktu. Setiap tempat kerja selalu memiliki risiko kecelakaan kerja
yang dapat mengganggu aktivitas pekerjaan dalam sebuah proyek. Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja adalah kurangnya pemahaman
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang baik dan juga kurangnya
penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) pada
proyek. Pengerjaan proyek tower transmisi merupakan salah satu dari
infrastruktur memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi dalam dunia konstruksi
dikarenakan kurangnya kesadaran pekerja untuk menggunakan APD dan terlepas
dari faktor peralatan dan mesin kerja. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi risiko K3, penilaian risiko, dan menentukan pengendaliannya.
Metode yang digunakan dalam penilaian risiko pada penelitian ini adalah AS/NZS
4360. Penelitian ini menggunakan teknik kuesioner yang dibagikan kepada
responden, dalam hal ini responden yang dituju adalah pihak kontraktor yang
memiliki pengetahuan tentang K3 dengan metode purposive sampling.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapat 34 variabel risiko, dengan 4 variabel
risiko yang termasuk dalam kategori risiko tinggi, 20 variabel risiko yang
termasuk dalam kategori risiko sedang, dan 10 variabel risiko yang termasuk
dalam kategori risiko rendah. Risiko tertinggi yang didapat adalah terjatuh dari
ketinggian dengan indeks risiko sebesar 10,439. | en_US |