dc.description.abstract | Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari material organik yang
berasal dari tanaman-tanaman yang telah membusuk. Tanah gambut merupakan
tanah yang secara fisik dan teknik kurang memenuhi persyaratan dan ketentuan
dalam perkerjaan konstruksi karena memiliki karakteristik kandungan air yang
cukup tinggi, kuat geser rendah dan perilaku tanah gambut berbeda pada lokasi
yang satu dengan yang lain. Hal ini merupakan tantangan berat dalam
merencanakan suatu konstruksi bangunan sipil untuk dibangun diatasnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat fisik dari
tanah gambut serta klasifikasinya, mengetahui nilai kadar air optimum dari berat
isi kering tanah gambut dan mengetahui perubahan nilai parameter kuat geser
tanah gambut seperti kohesi dan sudut gesernya setelah mengalami pemadatan
dengan uji compaction yang diuji dengan direct shear test. Peneliti menggunakan
sampel dari Desa Pematang Seleng Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhan
Batu yang merupakan undisturbed, disturbed, dan sampel yang mengalami
compaction terlebih dahulu yaitu disturbed 113%, disturbed 111% dan disturbed
110% dari kadar air optimum. Kemudian diuji dengan metode direct shear test
dengan pembebanan 98,100 N; 196,200 N; dan 294,300 N
Tanah gambut Desa Pematang Seleng Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten
Labuhan Batu memiliki kadar air sebesar 589,271% dan berat spesifik sebesar
1,352. Berdasarkan ASTM D4427-84 (1989), sampel tanah gambut berkadar abu
rendah (Low ash peat) karena memiliki kadar abu 0,830%, sampel tanah gambut
memiliki kadar organic sebesar 99,170%. Berdasarkan ASTM D4427-92 (2002)
tanah gambut Tanjung Medan termasuk dalam moderately acidic peat karena
memiliki nilai pH 5. Pada pengujian pemadatan standar didapat nilai berat isi
kering maksimum adalah sebesar 0,317 gr/cm3 dengan kadar air optimum
238,511%. Setelah dilakukan pengujian direct shear test terjadi peningkatan nilai
sudut geser dalam (ϕ) sampel undisturbed dari 1,474˚ menjadi 8,491˚ pada sampel
yang dipadatkan dengan 113% kadar air optimum serta peningkatan pada nilai
kohesi dari sampel undisturbed sebesar 0,019 MPa menjadi 0,021 MPa pada
sampel yang dipadatkan dengan 110% kadar air optimum. | en_US |