Pengaruh Kadar Air, Dosis, dan Lama Pengendapan Koagulan Serbuk Biji Kelor sebagai Alternatif Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu
View/ Open
Date
2014Author
Aminah, Siti
Advisor(s)
Ritonga, Muhammad Yusuf
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah cair industri tahu mengandung bahan-bahan organik yang sangat tinggi.
Senyawa-senyawa organik di dalam limbah cair tersebut berupa protein,
karbohidrat, lemak dan minyak. Berdasarkan hasil studi Balai Perindustrian
Medan terhadap karakteristik air buangan industri tahu di Medan, diketahui
bahwa limbah cair industri tahu rata-rata mengandung BOD (4583 mg/l), COD
(7050 mg/l), TSS (4743 mg/l) dan minyak atau lemak (26 mg/l) dengan pH 6,1.
Oleh sebab itu, limbah cair tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang
ke lingkungan untuk mengurangi kandungan pencemar yang menyertai limbah
tersebut. Salah satu koagulan alternatif yang dapat digunakan adalah serbuk biji
kelor. Penelitian ini menggunakan serbuk biji kelor dengan kadar air 5 %, 7 %, 9
% . Variasi dosis koagulan yang digunakan 2000, 3000, 4000, 5000, 6000 dan
7000 mg/200 ml limbah cair tahu, lama pengendapan 50, 60, 70 dan 80 menit
serta ukuran koagulan 70 mesh dengan pH awal adalah 4. Kondisi optimum
proses koagulasi flokulasi diperoleh pada waktu pengendapan 60 menit dengan
penurunan turbiditas 82,29 %, TSS 96,77 % dan COD 62,8 % pada dosis
koagulan 4000 mg/200 ml dan ukuran partikel koagulan 70 mesh. karena
persentase penurunan turbiditas, TSS dan COD yang diperoleh diatas 50%, maka
dapat disimpulkan bahwa serbuk biji kelor dapat digunakan sebagai koagulan
yang efektif pada alternatif pengolahan limbah cair industri tahu
Collections
- Undergraduate Theses [1239]
