Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorSuci
dc.date.accessioned2018-11-06T01:32:30Z
dc.date.available2018-11-06T01:32:30Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7961
dc.description.abstractPenelitian ini telah dilakukan di Desa Kwala Gunung Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini berawal dari ketertarikan penulis terhadap kasus di Desa Kwala Gunung, yaitu sekitar 165 orang buruh tani telah kehilangan lahan, dan kini harus bekerja di lahan bekas miliknya sendiri. Dampak yang terjadi adalah penjualan lahan demi melunasi hutang karena kekurangan modal baik berupa lahan maupun finansial, yang berdampak pada perubahan kehidupan baik sosial, ekonomi dan juga mata pencahariannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk struktur eksploitasi yang terjadi pada petani padi di Desa Kwala Gunung yang membuat buruh tani bekerja di bekas lahannya sendiri serta untuk mengetahui struktur eksploitasi yang menyebabkan terjadinya kemiskinan pada petani padi di Desa Kwala Gunung yang membuat buruh tani bekerja di bekas lahannya sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah petani padi yang kehilangan lahan dan kini bekerja menjadi buruh di lahan bekas miliknya sendiri. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam (depth interview), observasi partisipan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buruh tani di Desa Kwala Gunung mengalami kemiskinan diakibatkan karena beberapa faktor diantaranya faktor struktural, alamiah tetapi faktor kultural tidak terjadi di Desa Kwala Gunung. Hal ini terjadi karena buruh tani terus mengalami tindakan dari struktur eksploitasi yang dilakukan oleh aktor yang memiliki kepentingan dalam bidang pertanian. Bentuk struktur eksploitasi yang dialami buruh tani berupa: pinjaman modal dengan beban bunga yang tinggi dari tengkulak kepada buruh tani, rendahnya upah yang diberikan majikan kepada para buruh, hilangnya hak pekerja untuk memanen padi milik majikannya, rendahnya harga gabah yang berpengaruh terhadap upah yang diterima dan adanya manipulasi data bantuan yang tidak sesuai dengan penyalurannya. Kemiskinan pada buruh tani benar terjadi di Desa Kwala Gunung, dimana buruh tani mengalami kemiskinan dikarenakan para buruh tani melakukan penjualan lahan sawah demi melunasi hutang kepada tengkulak. Hal ini dibuktikan dengan penghasilan yang diterima petani dalam sekali panen tidaklah sebanding dengan pengeluaran yang diperlukan sehingga banyak dampak yang ditimbulakan dari rendahnya penghasilan dan besarnya pengeluaran pertanian. Hitungan penghasilan yang diperoleh dalam sekali panen rata-rata Rp.8.600.000;/10 rante per panen. Sedangkan pengeluaran dalam 3-4 bulan menuju masa penen selanjutnya sekitar Rp.12.080.000;/tahun. Kondisi seperti ini yang membuat buruh tani berada pada putaran lingkaran kemiskinan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBuruh Tanien_US
dc.subjectKemiskinanen_US
dc.subjectEksploitasien_US
dc.titleBuruh Tani di Bekas Lahan Sendiri Dalam Lingkaran Kemiskinan dan Eksploitasi (Studi Kasus di Desa Kwala Gunung Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM140901006en_US
dc.identifier.submitterZulhelmi
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record