dc.description.abstract | Kemahsyuran nama tembakau deli hingga ke penjuru dunia, memang sudah
tidak diragukan lagi. Dimulai sejak penjualan tahun 1860-an di Rotterdam,
tembakau deli sudah mendapat perhatian khusus para penikmat cerutu.
Tembakau deli yang lazim digunakan sebagai dekblaad (lapisan terluar dari
cerutu, disebut juga pembalut atau wrapper) memiliki rasa dan aroma yang khas
yang berbeda dengan tembakau lainnya. Begitu juga dengan elastisitas daunnya
yang baik sehingga memiliki daya bakar yang merata serta warna abu yang putih.
Karakteristik dan kualitas terbaik yang dimiliki tembakau deli tersebut yang
menjadikannya incaran di pasar tembakau dunia hingga kini.
Kontribusi perkebunan Deli (sebagai penghasil varietas tembakau deli)
terhadap Kota Medan dan Sumatra Utara tidak dapat dipungkiri. Wilayah
perkebunan yang terbentang antara Sungai Ular dan Sungai Wampu mampu
mengakselerasi pembangunan yang sangat pesat hingga tampilnya Medan
sebagai kota warisan kolonial yang maju yang dibangun dengan berbasis
perkebunan. Secara langsung, dampak perkebunan Deli telah menginspirasi dan
menjadi tonggak perkembangan kota Medan yang sangat signifikan. Kiranya, hal
tersebut telah menjadi identitas Sumatera Utara khusunya Medan. | en_US |