Hubungan Kepemilikan Dokumen UKL-UPL terhadap Pemenuhan Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Kelas C atau yang Setara di Kota Medan Tahun 2006
View/ Open
Date
2007Author
Rosmala, Rosmala
Advisor(s)
Sarumpaet, Sorimuda
Ketaren, S Otniel
Utama, Indra
Metadata
Show full item recordAbstract
Hospital as a place to cure various kinds of diseases can also be a probable
cause of environmental pollution, health disorder and disease spread. To prevent this
happening, the hospital environment or infrastructures need to be well maintained
according to the existing stipulation.
The Decree of Indonesian Minister of Health No. 875/N4enkes/Sl7Vllll200l
on the Environmental Management and Observation Efforts Organization (UKL-
UPL) in terms of Health Activities requires the class C hospital and that of the same
class to do the environmental management and observation efforts which is stated in
the form of written document. In line with the decreeNo. 875/2001, the Indonesian
Minister of Health issued the decree No. 1204IMENKES/S2)V2004 on the
Requirernents of Hospital Environmental Health. Based on these documents, the
quality of hospital environmental health should have been shown through the
performance of the hospital itself.
This study aims at examinimg the relationship between the ownership of UKL
and UPL documents and the meeting of environmental health requirements of class C
hospital or that of the same class in Medan in 2006. The components of hospital
environmental health studied include building, rooms, process of making food
healthy, process of making clean water halthy, liquid and solid waste management,
linen washing, pest (rat and insect) control and extension.
This is an observational study with cross-sectional study design. To examine
the relationship between the hospital with or without UKL-UPL documents and the
meeting of environmental health requirements, the t-test for two independent
variables is used.
The result of this study reveals that it is only 60% of the 30 class C hospital or
those of the same class which have the UKL-UPL documents. The result of the test
done to the hospital with or without the UKL-UPL documents reveals that they only
have a significant difference in the variable of liquid and solid waste management (p
< 0,05).
It is concluded that the existence of UKL-UPL documents has not become a
guarantee in the effort of meeting of environmental health requirements and there is a
significant difference in waste management between the hospital with and without
UKL-UPL documents.
It is recommended that the hospital implement their environmental
management and observation efforts in accordance with the documents they have and
the hospital that have not had the documents should immediately make it available.
The government is suggested to monitor and periodically evaluate the hospital
activity especially the activity dealing with the environmental management and
observation efforts Rumah sakit sebagai tempat penyembuhan berbagai jenis penyakit, juga
mempunyai resiko memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan, gangguan
kesehatan serta dapat menjadi penyebab penularan penyakit. Untuk mencegah hal
tersebut, maka lingkungan maupun primirana rumah sakit perlu dipelihara dengan
baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.875/Menkes/SK/VIII/2001 tentang
Penyusunan upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL-UPL) Kegiatan Bidang Kesehatan mewajibkan rumah sakit kelas C atau yang
setara melakukan Upaya Pengelolaan 'Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan yang tertuang dalam bentuk dokumen. Sejalan dengan peraturan tersebut
terbit pula Kepmenkes RI No. 1204IMENKES/SKDV2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Dengan adanya dokumen tersebut maka sudah
seharusnya kualitas kesehatan lingkungan rumah sakit tercermin pada performa
rumah sakit itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemilikan dokumen
UKL dan UPL terhadap pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit
kelas C atau yang setara di kota Medan tahun 2006. Komponen kesehatan lingkungan
rumah sakit yang diteliti mencakup Gedung, Ruangan, Penyehatan makanan,
Penyehatan air bersih, Pengelolaan limbah padat dan cair, Pencucian linen,
Pengendalian serangga & tikus dan Penyuluhan.
Penelitian ini merupakan studi Observasional dengan menggunakan rancangan
studi Cross Sectional. Untuk mengetahui hubungan rumah sakit yang mempunyai
dokumen UKL-UPL maupun yang tidak mempunyai dokumen UKL-LIPL terhadap
pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit, digunakan uji t-test untuk
dua variabel independent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 rumah sakit kelas C atau yang
setara di Kota Medan baru 6Ao/o yang memiliki dokumen UKL-UPL. Berdasarkan uji
beda antara rumah sakit yang memiliki dokumen dengan yang tidak memiliki
dokumen menunjukkan bahwa hanya pengelolaan limbah padat dan cair rumah sakit
yang tendapat perbedaan secara signifikan (p < 0,05).
Kesimpulan hasil penelitian ternyata keberadaan dokumen UKL-UPL belum
merupakan jaminan di dalam upaya pemenuhan syarat kesehatan lingkungan rumah
sakit serta adanya perbedaan dalam pengelolaan limbah secara signifikan antara
rumah sakit yang mempunyai dokumen UKL-UPL dengan rumah sakit yang tidak
mempunyai dokumen UKL-UPL.
Rekomendasi yang dapat diajukan kepada pihak rumah sakit agar melaksanakan
UKL-UPL sesuai dengan dokumen yang dimiliki, dan bagi rumah sakit yang tidak
memiliki agar segera menyusun dokumen. Bagi pihak pemerintah agar melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan rumah sakit secara berkala utamanya
terhadap UKL-UPL
Collections
- Master Theses [2429]
