dc.description.abstract | Danau Toba terletak di Propinsi Sumatera Utara, merupakan danau terbesar di Asia Tenggara memiliki panorama alam yang sangat indah dan spesifik keindahan dan sumber daya Danau Toba menjadi sangat potensial pada bentang alam suatu kawasan Danau dan Pulau Samosir serta dataran yang menjadi daerah tanmgkapan air Danau Toba (cathman area) dikelilingi oleh pegunungan. Potensi kawasan Danau Toba adalah aset nasional, kebanggaan bangsa lndonesia dan karena keindahannya merupakan tujuan wisata mancanegara dan menjadi milik dunia. Potensi yang besar ini dimanfaatkan dengan beraneka ragam fungsi, bukan hanya objek wisata juga budidaya perikanan, hidro power, pengairan, pertanian dan lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk yang bermukim dikawasan Danau Toba khususnya di Kecamatan Balige dan pemanfaatan yang beragam dan berlebihan memberikan dampak negatip terhadap kawasan Danau Toba condong mengalami degrasi dan perlu segera diantisipasi. Masyarakat yang berada di kawasan Danau Toba mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelestarian kawasan Danau Toba, dimana sejalan dengan pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentanmg Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menjelaskan " setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mencegah dan menanggulangi pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup ".Untuk itu partisipasi masyarakat harus tetap dipelihara dan ditingkatkan sehingga masyarakat tidak hanya memanfaatkan potensi Danau Toba tanpa memperhatikan pelestariannya yang akan dapat bmerusak fungsi kawasan Danau Toba dan untuk upaya mencegah kerusakannya perlu dilakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian kawasan Danau Toba dan hubungan antara karaktersistik internal yang meliputi umur, pendidikan, masa bermukim, jumlah anggota dalamkeluarga, kepemilikan lahan dan pekerjaan dengan tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian kawasan Danau Toba, hubungan antara karakteristik eksternal yang meliputi tingkat aktifitas, kelembagaan dan manfaat yang diperoleh nbaik secara ekonomis maupun ekologis. Penelitian ini menggunakan metode survey bersifat deskriftif korelasional dan observasi lapangan dengan tehnik wawancara dan kuesioner sebagai instrumen lapangan. Pemilihan responden sebagai unit penelitian dilakukan dengan sistem purposive sampling, pemantauan responden secara acak, dengan pertimbangan tingkat homogenitas dan syarat persebaran penduduk normal ditetapkan responden 30 KK pada masing-masing desa penelitian. | en_US |